beritatandas.id, INDRAMAYU – Sebanyak enam partai politik menyatakan siap bersatu untuk merebut kekuasan di Kabupaten Indramayu. Keenam partai ini telah bersepakat dalam sebuah ikatan yang mereka namakan ‘Koalisi Perubahan Indramayu’.
Acara Launching koalisi yang mengusung tema Bangkit, Bergerak, Menang untuk Rakyat Indramayu itu digelar pada Sabtu, 29 Februari 2020. Enam perwakilan partai yang berkoalisi yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDIP, Partai Demokrat, Partai Hanura, PKS, dan Partai Nasdem, termasuk para bakal calon bupati atau wakil bupati, turut hadir dalam hajat tersebut.
“Memang menjadi momentum yang sangat memabanggakan, di mana PKB menjadi leader pada koalisi dimaksud, sehingga launching kemarin itu adalah launching kebersamaan, launching menangkap momentum, dan inilah kehendak rakyat,” ujar Sekretaris DPW PKB Jabar, Sidkon Djampi, Minggu (01/03/2020).
Lanjut dia, partai koalisi mengumumkan juga calon bupati atau wakil bupati yang sudah mendaftar ke partainya masing-masing. Setidaknya ada 10 kandidat yang hadir, di antaranya Muhammad Solihin, Rasta Wiguna, Juhadi Muhammad, Ali Wardana.
“Itu yang mendaftar ke PKB. Tapi di situ ada irisan, di mana haji Juhadi itu daftar juga di PDIP. Kemudian Ali Wardana yang daftar ke PKB itu statusnya sebagai Ketua DPC Hanura Kabupaten Indramayu,” ungkap Sidkon.
Menurutnya, semua partai bersepakat untuk menerebut kekuasan di Indramayu. Di samping itu ditulis juga kesepakatan pakta integritas, siapapun yang disepakati untuk diusung besama di koalisi itu, siap bersatu padu untuk diusung bersama.
Dikatakan, setidaknya ada tiga alasan kenapa koalisi bersatu itu dibentuk. Selama berberapa dekade terakhir Indramayu hanya dipimpin oleh satu partai.
“Warna yang saya maksud adalah single majority. Pernah 24 kursi mereka raih. Di Pemilu lalu, mereka mengumpulkan 22 kursi. Dan ini kan bukan sesuatu yang hebat, justru malah timbul pertanyaan sepertinya ada something wrong di situ. Ada apa?,” ujar Sidkon yang juga Anggota DPRD Jawa Barat ini.
Maka, tegas dia, saat inilah momen paling tepat untuk merebut kekuasaan, demi meratanya pengelolaan pembangunan bagi rakyat Indramayu. Selama ini, ia menilai bukanlah pembangunan yang terjadi, tetapi malah sebaliknya.
“Ternyata yang terjadi selama ini bukan pembangunan tetapi kuenya pada ilang, seperti ada bolu digigitin semut begitu, gak jadi barang, gak jadi pembangunan. Contoh, IPM-nya terendah se-Jawa barat, indeks pembangunan pemudanya, ya jangan ditanya,“ jelas Sidkon.
Alasan lain yang mendasari koalisi itu, semua partai yang berada di luar garis partai penguasa secara kompak siap membangun kebersamaan. PKB dengan kekuatan 7 kursinya, PDIP 7 kursi, Demokrat 3 kursi, Hanura 1kursi, PKS 2 kursi dan Nasdem 1 kursi, menyatakan siap bersatu padu sebagai modal untuk membangun Indramayu lebih maju.
”Ketiga, bahwa para bakal calon bupati wakil bupati ini membuat pakta integritas bahwa calon bupati dan wakil bupati yang diusung partai koalisi ini adalah yang dikehendaki oleh rakyat. Cara menentukannya seperti apa? Itu menurut hasil survei. Artinya, dari sisi kelayakan, latar belakang mereka yang berbeda, siapapun yang dikendaki rakyat itu, itulah yang akan diusung bersama-sama secara konsisten,” pungkas Sidkon.
Redaksi
Leave a Reply