Kabid Humas Polda Jabar : Dugaan Pemukulan saat Aksi Mahasiswa Di Tasikmalaya Diselesaikan dengan Islah, Kedua Belah Pihak Saling Memaafkan

Tasikmalaya, beritatandas.id – Dugaan pemukulan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap massa aksi dari Serikat Mahasiswa Tasikmalaya (SEMATA) saat aksi demo penolakan kenaikan BBM di depen Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Tasikmalaya, Rabu (6/4/2022) lalu, diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak.

Polres Tasikmalaya Kota Polda Jabar yang bertanggungjawab dalam pengamanan aksi unjukrasa telah melakukan dialog dan islah dalam menyelesaikan persoalan dugaan pemukulan tersebut. Kedua belah pihak telah saling memaafkan dan persoalan tersebut diselesaikan secara damai.

Pertemuan kedua belah pihak dilaksanakan di Mapolres Tasikmalaya Kota pada Kamis, 7 April 2022. Dalam pertemuan tersebut, hadir Kapolres Tasikmalaya Kota Polda Jabar AKBP Aszhari Kurniawan, berikut pejabat utama Polres Tasikmalaya Kota.
Sementara itu, dari pihak mahasiswa hadir pengurus SEMATA, Muhammad Satriana Ilham alias Boy, Ketua SEMATA Ardiana Nugraha,

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengapresias permintaan maaf yang disampaikan Kapolres Tasikmalaya Kota Polda Jabar karena dengan mengedepankan musyawarah segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Tasikmalaya Kota Polda Jabar menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi saat pengamanan aksi demo para mahasiswa di depan Depo TBBM Pertamina Tasikmalaya.

“Saya selaku kapolres memohon maaf atas kejadian kemarin, kami tidak mengharapkan kejadian seperti itu. Namun, pemadaman api harus kami lakukan demi keselamatan semuanya. Dan terkait dengan dugaan aksi pemukulan dari anggota pengamanan, apabila ada yang terkena pukulan, saya juga mohon maaf. Namun, saya juga mempersilahkan kepada rekan-rekan massa aksi yang merasa menjadi korban untuk melaporkannya baik itu ke Propam maupun ke SPKT, dan akan kita proses,” ujar AKBP Aszhari.

Kapolres menuturkan, ada beberapa ketentuan dalam melakukan penyampaian pendapat di muka umum yang juga harus ditaati oleh semua pihak. Ia berharap, ke depan agar masing-masing pihak bisa lebih mengendalikan diri, apalagi di bulan suci Ramadhan.

Sementara itu, Pengurus SEMATA, Muhammad Satriana Ilham alias Boy mengatakan bahwa dari pihak Semata sudah berjumpa Kapolres dan menyatakan Islah, berdamai dengan bapak Kapolres Tasikmalaya Kota, beliau dengan lapang dada memohon maaf jika ada anak buahnya yang melakukan pemukulan, dan walaupun pak Kapolres membuka pintu (untuk melaporkan secara hukum) bagi anggota kami yang merasa dipukul oleh anggota, namun kami tidak ada membuat laporan (tuntutan).

Ilham alias Boy menyatakan bahwa memang benar ada kejadian tersebut, tapi tidak menjadi masalah, maka nya kami tidak ada menuntut apapun karena kejadian seperti itu bagian dari dinamika di lapangan saat aksi unjuk rasa.
Semoga ke depan pelaksanaan pengamanan unjuk rasa bisa lebih baik lagi, dan kami juga dapat melakukan kegiatan aksi dengan baik, ujarnya.

Kesalahpahaman atau miskomunikasi yang terjadi pada saat aksi demo di depan Depo TBBM Pertamina Tasikmalaya pun diselesaikan dengan damai. Kedua belah pihak pun saling memaafkan dengan saling berjabat tangan.

 

Redaksi