Momentum HSN 2022, Faizin: Saatnya Panglima Santri Pimpin Negeri

Bandung, beritatandas.id – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2022, Anggota DPRD Jawa Barat, M. Faizin menegaskan bahwa sudah saatnya Panglima Santri memimpin negeri.

Diketahui, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar diangkat menjadi Panglima Santri oleh kyai di Jember dan Pasuruan.

“Hari Santri Nasional menjadi momentum bagi seluruh santri di Indonesia untuk berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan,” ujar Faizin.

Di masa kemerdekaan ini, Faizin menegaskan bahwa santri harus meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka untuk dapat bersaing dengan pelajar dari lembaga pendidikan formal dan juga dari luar negeri.

“Sejarah telah membuktikan bahwa santri selalu ada dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Namun, santri harus mengupgrade kompetensi mereka agar memiliki berdaya saing dan mengikuti perkembangan zaman,” tegas Faizin yang juga Ketua DPC PKB Kota Depok ini.

Faizin yang dikenal dengan jargon ‘Santri Milenial’ ini melanjutkan, saat ini santri tidak hanya mengajar pendidikan agama, tetapi terjun ke berbagai bidang, seperti institusi pemerintahan, swasta atau pun menjadi legislator maupun eksekutif.

“Santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, saat ini banyak yang menjadi tokoh nasional, seperti Gus Muhaimin contohnya, yang menjadi aktivis, menteri dan saat ini duduk sebagai Anggota DPR RI, beliau juga menjadi Panglima Santri,” ungkap Faizin.

Sehingga, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa Hari Santri Nasional harus menjadi momentum untuk Panglima Santri memimpin negeri.

“Gus Muhaimin diusung PKB untuk maju dalam Pilpres 2024. momentum Hari Santri Nasional, saatnya Panglima Santri memimpin negeri ini,” kembali Faizin menegaskan.

Meski bisa menjadi apa saja, Faizin menambahkan, santri tidak melupakan tugas utamanya menjaga dan mengajarkan agama. Karena salah satu tujuan agama adalah untuk memuliakan manusia.

“Harus tetap melakukan tugas utamanya untuk mensyiarkan agama,” tandas Faizin.***

Redaksi