beritatandas.id – Pelaksanaan Haji 2023 diwarnai dengan sejumlah kendala, hal itu diungkapkan oleh wakil ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Oleh Soleh yang ikut menjadi petugas Haji Daerah.
Menurut Oleh, apa yang dirasakan dilihat pada tataran pelaksanaan dari tiga pelayanan soal akomodasi, transportasi, konsumsi dan tentunya kesehatan ini masih banyak kekurangan-kekurangan.
“Salah satunya adalah soal transportasi Bus Shalawat yang secara khusus disiapkan untuk jamaah Indonesia dari tempat hotel dimana menginap menuju masjidil haram tidak jelas kedatangannya. Kalau dari sisi hotel cukup lumayan fasilitas nya bagus karena hotel nya memang diatas bintang tiga,” sambung Oleh Soleh saat dihubungi oleh wartawan, Senin (3/07/23).
Kemudian dari sisi konsumsi, menurut Oleh sudah sesuai dengan selera dan masakan indonesia cukup baik lah tetapi kadang-kadang juga ada saatnya makanan datang telat dan porsinya cukup sedikit.
“Bahkan ada sarapan pagi diganti dengan pop mie yang bagi orang Indonesia tidak biasa. Sementara kan puncak haji ini memerlukan energi yang kuat, badan yang sehat dan fit, nah kalau badan sehat badan fit seharusnya asupan konsumsi harus sesuai dengan standar takarannya juga soal gizi nya,” jelasnya.
Oleh juga mengungkapkan bahwa saat puncak Ibadah Haji banyak sekali terjadi kendala-kendala. Salah satunya tenda tempat wukuf di Mina yang dari sisi kapasitas tidak memadai, juga jarak penginapan ke Jamarot yang jaraknya cukup terlalu jauh kisaran 7-9 km.
“Jarak yang cukup jauh ini terkait karena kondisi usia jamaah Indonesia ini yang rata-ratanya sudah lansia, selain daripada jarak yang cukup jauh kapasitas tenda yang kecil dimana seharunya di isi dengan kapasitas 150 tetapi di isi oleh 300-400 jamaah, dan bahkan banyak jamaah yang tidak mendapatkan tenda,” ungkapnya.
Selain daripada itu, kata Oleh secara umum pelaksanaan Haji sudah cukup terlaksana dengan baik meskipun ada kendala, dan ini harus menjadi catatan bagi Pemerintah bagi pelaksanaan haji tahun berikutnya.
“Mudah-mudahan pelaksanaan haji kedepan lebih baik, terkait dengan hotel yang jangan terlalu jauh walaupun jauh jaraknya memastikan akan transportasi memadai dan di khususkan untuk jamaah Indonesia. Konsumsi kalau bisa jangan di serahkan seratus persen kepada masyari tetapi harus melibatkan pekerja ataupun ahli masak Indonesia agar tepat waktu, tepat volume, dan tepat gizi,” tuturnya.
Kemudian catatan lain dari Oleh adalah di tenda mina, jikalau di tahun 2024 nanti masih persentasinya banyak yang tua mohon dengan sangat kepada pemerintah di tenda mina ini lebih dekat ke jamar karena fisik orang Indonesia rata-rata lemah apalagi banyak jamaah yang sudah tua.
“Kemudian harus berdesak-desakan dengan warga asing yang tinggi besar oleh sebab itu tentu ini jarak cukup melelahkan 7-9 km dua kali lipat bisa jadi 14-18 km. Selain itu, soal kesehatan Alhamdulillah kesehatan secara umum baik dan saya melihat tertangani dengan bagus hanya saja saya melihat soal ketersediaan dan distribusi obat,” tuturnya.
Oleh juga mengucapkan rasa terimakasih kepada Kementrian Agama, para petugas haji, pembimbing ibadah dan petugas kesehatan yang telah melayani secara sukarela dan penuh kasih sayang kepada jamaah-jamaah Haji Jawa Barat khususnya.
“Secara umum pelaksanaan haji khususnya jawa barat ya cukup baik walaupun ada kekurangan. Mudah-mudahan kekurangan ini bisa di sempurnakan di pelayanan haji tahun berikutnya. Dengan bertawakal kepada allah swt dan apapun itu kondisinya dengan harapan semoga muslimin/muslimat indonesia mudah-mudahan ada dalam qobul dan dalam haji yang mabrur,” tambahnya.
Redaksi
Leave a Reply