Anggota Komisi II DPRD Jabar Asep Suherman Khawatirkan IPM Kab. Cianjur yang Terus-Menerus di Peringkat Terendah

beritatandas.id, BANDUNG – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Suherman mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur berturut-turut berada di level terendah dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.

IPM terakhir Kabupaten Cianjur pada tahun 2019 hanya berada di angka 65,38. Meski angka ini naik beberapa poin dibandingkan tahun 2018 yakni 64,62, tetapi belum bisa mendongkrak peringkat di antara daerah lainnya di Jawa Barat.
Padahal, lanjut Asep, Kabupaten Cianjur begitu kaya akan sumber daya alam (SDA), maupun sumber daya manusia (SDM). Secara geografis Cianjur memiliki kekayaan alam yang luar biasa dari pegunungan sampai lautan, diperkaya lagi dengan tanahnya yang subur dari hulu sampai hilir.

“Tapi IPM-nya selalu di peringkat ‘pertama’ dari bawah. Itu saya kira sangat ironis di tengah kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusianya,” ujar Asep, di Gedung DPRD Jabar, jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat 11 Desember 2020.

Artinya, lanjut dia, IPM yang rendah menandakan tingkat kesejahteraan mayarakatnya yang masih di bawah rata-rata, di samping masalah pendidikan dan kesehatan yang juga menjadi tolok ukur utama untuk indikator IPM.

“Nah ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) bupati terpilih pada Pilkada kemarin,” ujar anggota legislatif dari daerah pemilihan Kabupaten Cianjur ini.

Terlepas dari visi misi yang dibuat oleh calon kepala daerah Cianjur pada masa kampanyenya pada Pilkada tempo hari, pembangunan manusia mutlak harus menjadi fokus utama pekerjaannya ke depan.

 

 

 

Redaksi

Exit mobile version