Bandung, beritatandas.id – Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, M. Faizin meminta eksistensi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kertajati, di Kabupaten Majalengka menjadi etalase Jawa Barat.
Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, saat pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Mengunjungi Bandara Yogyakarta Internasional airport (YIA) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui informasi Bandara Internasional yang dimiliki tiap provinsi
“Kami banyak belajar soal pembangunan bandara di sana. Bandara YAI lebih luas dari pada bandara Kertajati milik Jawa Barat. Namun dibangun dengan sangat singkat, yaitu delapan bulan sehingga mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai bandara dengan pengoperasian tercepat,” kata Faizin.
Namun, bukan dari aspek pendanaan dan pembangunan yang menjadi fokus Faizin, ia melihat pengelolaan yang bisa mengakomodir budaya lokal dalam operasional, sehingga Jawa Barat bisa banyak belajar untuk turut mengakomodir UMKM, seniman lokal dan kearifan lokal untuk diterapkan di Bandara Kertajati.
“Di BIJB bisa mengadopsi ini, sehingga menjadi etalase Jawa Barat ketika melakukan penerbangan melalui BIJB,” katanya.
Ia mengaku bersyukur karena Pemerintah Pusat sudah memberikan sinyal positif dan memberikan ijin rencana dibukanya BIJB dijadikan pemberangkatan rombongan umrah, bahkan direncanakan lima 5 penerbangan setiap minggu.
“Anggaran pembangunan Bandara Kertajati menelan biaya hingga Rp 2,6 triliun. Dana tersebut tak sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun juga kemitraan dengan pihak swasta dengan perhitungan 70 persen dana diperoleh dari ekuitas Pemprov Jawa Barat, reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan AP II. Sedangkan sisanya, yakni 30 persen didapatkan dari PT BIJB melalui pinjaman bank syariah,” tutur Faizin.
Faizin mengungkapkan, Dikatakan, belum lama BIJB Kertajati beroperasional, kasus pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Sehingga, selama lebih dari dua tahun keberadaan BIJB mati suri, sepi dari aktivitas penerbangan.
“Bahkan hanya memberangkatkan pesawat kargo 4 kali seminggu,” ungkap Faizin.
Saat ini, lebih lanjut Faizin mengungkapkan, meski belum hilang total. Namun, pandemi Covid-19 sudah menurun dan perekonomian Indonesia mulai bangkit. Bahkan, otoritas kerajaan Arab Saudi telah mengizinkan umat islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
“Dari jamaah umrah kan bisa membuat ramai BIJB, belum lagi calon penumpang potensial untuk BIJB Kertajati, yakni Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang jumlahnya cukup banyak,” ujar Faizin.
Selain itu, wakil rakyat dari Dapil Jabar VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) ini menambahkan, dari perjalanan dinas dan bisnis berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta juga akan meramaikan BIJB.
“Intinya, ada berjuta calon penumpang yang menunggu beroperasinya BIJB Kertajati. Jika ini dioptimalkan, tentu BIJB Kertajati akan ramai,” ucap Faizin.***
Redaksi
Leave a Reply