DPRD Jabar Yuningsih Perjuangkan Pemulangan TKW yang Terjebak di Irak

beritatandas.id, Cirebon – DPRD Jawa Barat akan memperjuangkan kepulangan Wayem (25 tahun), TKW asal Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon yang terjebak di Irak.

Hj Yuningsih, anggota DPRD Jabar dari F-PKB menyatakan akan membantu menemukan Wayem hingga bisa pulang kembali ke Tersana.

“Kami akan membantu. Kami minta Bupati dan Disnaker segera menelusuri keberadaan Wayem,” tutur dia.

Yuningsih yang juga berasal dari wilayah timur Cirebon, meminta agar agen yang memberangkatkan Wayem ditelusuri.

“Agennya harus bertanggung jawab. Apalagi dia mengaku telah disiksa,” tuturnya.

Yuningsih menduga Wayem berangkat secara ilegal. Ia masuk perangkap sindikat perdagangan orang hingga bisa sampai ke Irak.

“Irak bukan negara tujuan penempatan TKW. Ini harus diusut,” tuturnya.

Yuningsih akan berkomunikasi dengan Bupati Cirebon H Imron Rosyadi dan Disnaker utuk memperjuangkan kepulangan Wayem.

Seperti diketahui, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, mengirim video di dalam persembunyiannya di Irak.

Wayem (25 tahun), mengirimkan video melalui rekannya. Kini video itu tersebar luas di Cirebon.

Lewat video itu, Wayem menceritakan kalau dia terpaksa bersembunyi di sebuah tempat di Irak.

Janda beranak satu itu tidak tahu harus kemana. Wayem meminta pemerintah menolong dan bisa memulangkannya

“Saya sampai sekarang sedang berada di sebuah tempat di Irak. Mohon pemerintah bisa memulangkan saya,” tutur Wayem memelas.

Lewat video itu, Wayem menuturkan bahwa dia dijebak oleh agen yang memberangkatannya ke Irak.

Ia sendiri tidak pernah kepikiran akan sampai di Irak. Sebab negeri dimana kini Wayem sedang bersembunyi, bukan tujuan kepergiannya sebagai TKW.

“Saya diberangkatkan oleh agen. Tiba-tiba sampai di Irak,” tutur Wayem.

wayem juga mengungkapkan dirinya sempat menjalani siksaan dari agen yang memberangkatkannya.

“Saya sempat disiksa oleh agen,” tutur Wayem.

TKW itu mengaku sempat bekerja ke salah seorang majikan di Irak. Namun ia tidak betah dan memohon untuk bisa dikembalikan.

“Oleh majikan saya disuruh pulang. Cuma mau pulang bagaimana saya tidak tahu. Tidak ada duit dan tidak tahu bagaimana caranya pulang,” tutur Wayem.

Wanita itu juga mengaku sedang dalam kondisi sakit-sakitan. Ia hidup di sebuah tempat di Irak, disebutnya sebagai kantor, namun tidak dijelaskan kantor apa.

“Saya mohon Pak Bupati atau pemerintah, bisa memulangkan saya,” tutur Wayem. ***

Redaksi