beritatandas.id, PURWAKARTA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta berkomitmen tinggi terhadap isu penggunaan bahan plastik berlebihan. Terbukti, dimulai dari langkah kecil, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Disdik Purwakarta kompak menggunakan tumbler untuk mengurangi konsumsi minuman berkemasan plastik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto, di ruangan kerjanya, pada Senin (09/12). Dia menuturkan, kebijakan tersebut sengaja diinisiasi sebagai bentuk respon terhadap perilaku konsumsi bahan plastik berlebihan. ASN Disdik Purwakarta harus menjadi pionir perubahan lingkungan hidup sekurang-kurangnya di lingkungan kerja sendiri.
“Kami menginiasi kebijakan penggunaan tumbler bagi para ASN untuk kebutuhan alat minum sehari-hari. Hal ini agar penggunaan minuman berkemasan plastik bisa dikurangi secara signifikan, minimal di lingkungan Dsidik. Harapannya, selain merawat kebersihan di lingkungan kerja, kebiasaan baik ini bisa menjadi budaya, sehingga bisa diterapkan di rumah dan lingkungan sekitar. Akhirnya, secara tidak langsung, para ASN Disdik Purwakarta muncul sebagai pionir perubahan lingkungan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, komitmen tinggi pihaknya terhadap isu sampah plastik tidak lepas dari dampaknya yang sangat merusak lingkungan. Plastik, jelasnya, sangat lama terurai, sehingga butuh waktu bahkan lebih dari sepuluh tahun untuk mengurai satu produk plastik. Sehingga, terbayangkan bagaimana halnya jika perilaku penggunaan bahan plastik tidak berubah.
“Satu bahan plastik saja bisa diurai lebih dari sepuluh tahun. Bagaimana halnya jika banyak? Artinya, sadar atau tidak, alih-alih mewariskan kebaikan, kita malah meninggalkan masalah lingkungan yang serus bagi anak-cucu kita nanti. Maka, ketimbang resikonya semakin tinggi, kenapa tidak kita mulai lebih peduli terhadap hal ini sejak sekarang? Mulai dari hal kecil, yaitu dengan cara mengganti kebiasaan membeli minuman berkemasan plastik dengan tumbler sehari-hari. Lagian, lebih praktis juga dan sedikit banyak membuat pengeluaran kita lebih irit,” urainya.
Kadisdik Purwanto mengaku senang bahwa jajaran ASN di lingkungan kerjanya antusias terhadap inisiasi kebijakan ini. Meski butuh waktu untuk penyesuaian, para ASN mulai tergerak kompak menggunakan tumbler.
“Saya senang para ASN kompak mengaplikasikan inisiasi kebijakan ini. Butuh waktu memang untuk penyesuaian. Tapi, kini, banyak dari ASN sudah mulai beralih ke penggunaan tumbler ketimbang beli minuman kemasan plastik,” cetusnya.
Inisiasi kebijakan penggunaan tumbler yang sudah berjalan di Disdik Purwakarta, timpal dia lagi, juga sudah disosialisasikan kepada para guru, kepala sekolah dan siswa di seluruh sekolah yang menjadi binaan Disdik Purwakarta. Dia percaya, dengan komitmen bersama, akan ada perubahan perilaku penggunaan bahan plastik disana.
“Kami tidak lupa mengkampanyekan inisiasi kebijakan ini kepada para guru, kepala sekolah dan siswa. Semakin makin banyak orang yang tergerak untuk merubah perilakunya tentu semakin besar pula dampaknya pada lingkungan. Apalagi, untuk para siswa yang masih belia. Mereka harus dibentuk untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan sejak dini,” pungkasnya. (Red)
Leave a Reply