beritatandas.id, SUBANG – Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Subang Zaenal Mutaqin sampaikan tiga poin dalam acara Masa Kesetian Anggota (Makesta) yang digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan IPPNU Kabupaten Subang di Ponpes Raudhatul Hasanah pada Rabu, 31 Maret 2021.
Menurut Zaenal, pertama bahwa IPNU dan IPPNU terlahir untuk menjaga kepentingan keberlangsungan nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) NU.
“Kelahiran IPNU dan IPPNU yang pertama untuk terus menjaga dan melanjut perjuangan dari Aswaja NU (ideologi),” kata Zaenal Mutaqin.
Zaenal yang sempat menjadi anggota IPNU di Kabupaten Garut juga menjelaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang melahirkan IPNU dan IPPNU ini didirikan sebagai jam’iyah diniyah al-ijtima’iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan).
“Jamiyah ini dibentuk untuk menjadi wadah perjuangan para ulama dan para pengikutnya, yang di dalamnya memiliki konsep dan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja), Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) saat ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu Zaenal menerangkan bahwa Aswaja adalah paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Selain itu, Aswaja juga disebut paham yang mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang akidah. Dalam bidang tasawuf mengikuti Al-Junaidi Al-Baghdadi dan Al-Ghazali.
Kedua, menurut Zaenal kelahiran IPNU dan IPPNU adalah sebagai salah satu wadah NU untuk melakukan kaderisasi, dalam rangka melahirkan kader-kader Ulul Albab untuk terus mengelorakan atau meneruskan estafet perjuangan Nadlatul ulama dalam bingkai Rahmatan Lil Alamin.
“Kalian mengikuti Makesta ini adalah panggilan, untuk melanjutkan estafet perjuangan, karena hakikat kedua dari adanya IPNU dan IPPNU adalah sebagai wadah kaderisasi,” terangnya
Selanjutnya, dalam poin ketiga Zaenal berpesan kader IPNU dan IPPNU untuk senantiasa belajar sungguh-sungguh dan senantiasa menjadi teladan baik di tengah masyarakat maupun dalam memanfaatkan media sosial.
“Jadilah teladan, dan buat platform media sosial sebagai ruang dakwah Islam yang ramah bisa menginspirasi, mengedukasi dan memotivasi,” pungkasnya.
Redaksi
Leave a Reply