beritatandas.id, Bandung – Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Sidkon Djampi dinobatkan sebagai anggota dewan teraspiratif versi survei Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan.
Menanggapi hal itu Sidkon menyampaikan, hal itu bukan apa-apa, karena selama ini dia mengaku bekerja hanya mengikuti fungsi sebagai dewan.
“Di samping fungsi dewan, Saya bekerja berdasarkan hati, berdasarkan apa yang saya lihat yang Saya dengar baru saya teriakan (di DPR),” jelas Sidkon dalam keterangannya, Rabu 6 Oktober 2021.
Menurutnya, melihat, mendengar itu bagian dari fungsi dewan, melihat itu fungsi pengawasan, mendengar itu sebagai fungsi legislasi, kemudian meneriakkan itu bagian dari pada fungsi anggaran.
“Kurang lebih begitu, ini yang sering Saya sampaikan di dalam masa reses,” katanya.
Karenanya, label yang disematkan terhadap dirinya oleh teman-teman mahasiswa, dia mengaku sangat apresiatif, karena ini merupakan nalar akademisi.
Lain dari itu dia menyampaikan, mahasiswa merupakan agen of change, agen perubahan atas pembangunan Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Dan dengan hasil survei itu, sebagai pemacu agar dirinya bisa bekerja dengan lebih baik lagi sebagai legislator.
“Saya harus lebih memfokuskan mata dan telinga saya serta mulut dan hati saya lebih baik lagi sebagai wakil rakyat sebagai anggota DPRD provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, mahasiswa merupakan rekan diskusi yang sangat baik, karena selain teori, mereka juga terjun ke tengah masyarakat dengan program wajib di setiap perguruan tinggi yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Saya membutuhkan mereka untuk teman diskusi soal kemasyarakatan, kekinian, apalagi hari ini sudah memasuki era digital,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, karena selama 5 tahun bekalang dia konsentrasi di Kementerian Desa, sebelum jadi DPRD Jawa Barat, dia berharap mahasiswa setelah lulus mengamalkan ilmunya kembali ke desa, membangun desa dan memajukan desa, memandirikan desa.
Yang kedua, soal pembangunan penyelenggaraan dan pengembangan pondok pesantren, itu menjadi fokus dirinya. Karenanya dia berharap mahasiswa bisa masuk pesantren, sehingga bisa mewarnai dunia pesantren.
“Saya punya inisiatif kalau misalnya mahasiswa yang mau wisuda teman-teman mahasiswa yang belum memiliki dasar-dasar bisa ikut Pesantren,” ujarnya.
“Misalnya menjadi program dari kampus seminggu sebelum mereka lulus tinggal dulu ke pesantren,” ujarnya.
Kemudian yang selanjutnya, tambah Sidkon, dari sisi kepartaian, rekan-rekan mahasiswa diharapkan bisa bergabung ke partai politik khususnya PKB.
“Untuk kawan-kawan mahasiswa yang sudah memenuhi syarat umur, mereka bisa mengisi ruang politik praktis,” pungkasnya. ***
Leave a Reply