beritatandas.id, SUBANG – Anggota Forum Masyarakat Pantura (FMP) Subang mendatangi kediaman Kades Rawamekar, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, untuk meminta keterangan berkaitan adanya informasi beberapa anggaran desa yang diduga dikorupsi oleh Kades Rawamekar.
Jamalus, anggota FMP mengaku, saat hendak bertemu dengan Kades Rawamekar di rumahnya, Kades terkesan menghindar dan berbohong. Karena saat ditanya dan diminta nomor hpnya, Kades Rawamekar mengatakan kades tidak ada di tempat.
“Kepala desanya tidak ada, saya adiknya kepala desa, kalau ingin bertemu dengan pak Lurah besok saja di kantor,” ujar Jamalus menirukan Kades Rawamekar kepada awak media.
Sepulangnya dari rumah Kades, Jamalus dan rekannya menanyakan kepala desa kepada tetangga yang ada di sekitar rumah kepala desa, dan tetangganya menyampaikan kepada Jamalus yang tadi ngobrol itu adalah Kades.
“Tadi yang ngobrol sama bapak itu pak Lurah Warta,” ungkap Jamarus, menirukan lagi pernyataan salah satu warga yang tidak menyebutkan namanya.
Sesuai janji Kades kalau ingin bertemu dengannya harus di kantor desa, ke esokan harinya yaitu Rabu (28/04/2020) pukul 10:00 WIB, Jamalus dan rekannya kembali menemui Kades Rawamekar di Kantornya.
“Sesampai di Kantor Desa Rawamekar, Lurah Warta tidak ada di Kantornya, padahal masih jam kerja, dan biasanya kalau hari Rabu ada acara minggon tapi tidak ada kegiatan apa-apa,” bebernya.
Anggota FMP tersebut sempat menanyakan dan meminta nomor Hp Kades Rawamekar kepada staf-stafnya, namun satu pun tidak ada yang mengetahui keberadaan dan nomor Hp Kepala Desa Rawamekar.
“Aneh semua staf Desa Rawamekar yang saya tanya mengatakan tidak tahu keberadaan Kadesnya dan tidak tahu nomor Hp nya, padahal kami datang ke kantor Desa Rawamekar ingin bertemu dengan Kades, ingin mengkonfirmasi kebenaran informasi yang kami miliki soal dugaan Korupsi Dana Desa tahun 2019,” ujarnya.
Reporter : Sunarto Amrullah
Leave a Reply