Komisi II Soroti Penurunan Hasil Budidaya Perikanan

beritatandas.id, BANDUNG  – Komisi II DPRD Jabar Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka evaluasi program dan kegiatan TA 2021 dan rencana TA 2022.

Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat soroti turunnya hasil budidaya bibit perikanan, penurunan jumlah hasil pembibitan tersebut terjadi karena menurunnya pasokan pakan ikan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Suherman saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Senin (4/10/2021)

Selain itu Asep menyebut, secara umum balai ini mengalami pengurangan anggaran, dan hal itu mempengaruhi restocking bibit yang semula 6 juta bibit namun saat ini hanya tersedia 3 juta bibit karena pakan untuk bibit dikurangi.

“Memang kalau kita lihat, sangat berpengaruh adanya pengurangan jumlah pakan mempengaruhi hasil dari bibit,” ungkap Asep, dikutip dari bandungberita, Kamis (21/10/2021).

Asep menilai, upaya pengembangan bibit ikan di balai tersebut sudah cukup bagus. Hal itu dibuktikan dari beberapa jenis ikan yang dikembangkan diantaranya ikan gurame dan sedang mengembangkan jenis ikan baung.

“Jadi di balai ini konsentrasinya adalah pembibitan utamanya ikan gurame, dan sedang mengembangkan jenis ikan hybrid antara gurame putih dan hitam yang menghasilkan bibit ikan yang daya tahannya lebih kuat,” ucap Asep.

Dorong Sektor Perikanan dan Kelautan

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Anggota komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih mengatakan, pihaknya akan mendorong penuh sektor perikanan dan kelautan untuk menciptakan pemulihan ekonomi dalam masa pandemi ini.

Menurutnya sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Barat.

“Kita akan mendorong penuh karna (sektor) ini salah satu untuk mendorong pemulihan ekonomi jelas harus didorong apalagi kita diwajibkan untuk memakan ikan,” katanya.

“Kalau ikannya saja tidak sehat karna kurangnya nutrisi tentu akan berdampak pada konsumennya,” tutup Yuningsih.

 

 

 

Redaksi

Exit mobile version