beritatandas.id, SUBANG – Pembangunan Pasar Purwadadi, Subang, Jawa Barat semenjak Agustus tahun 2019 lalu masih menjadi polemik hingga saat ini. Tidak hanya polemik untuk para pedagang yang sudah membeli lahan, tetapi juga polemik untuk para pelelang pasar.
Menurut ketua tim pelaksana pembangunan Yanto Irianto, taksiran lelang yang mencapai Rp1 M besi yang masih dicampur adukan ternyata hanya bisa ditaksir Rp50 juta setelah dipisah dari puing bangunan. Sedangkan pihak pemenang lelang pertama berani memberi harga Rp300 juta saat melihat gundukan gambar.
“Awalnya pihak perusahaan, pemerintah daerah dan kami yang diamanahi untuk mengadakan lelang ini sudah sepakat diharga Rp50 juta sesuai dengan kapasitas dan kualitas besi. Tapi ketika pelelang pertama menyebutkan harga fantastis Rp300 juta, Kepala Bidang pembangunan Pemerintah Kabupaten Subang mengiyakan tawaran tersebut,” jelas Yanto.
Dia juga menambahkan bahwa pihak pemenang lelang membatalkan pelelangan tersebut karena keadaan besi sudah tua dan harga tidak sesuai dengan kualitas barang.
“Jelas gagal lelang pasar ini menjadi bumerang untuk kita semua. Pasalnya upah pekerja dari bulan Agustus 2019 sampai sekarsng belum dibayarkan,” jelas Yanto.
Taksiran upah yang harus dibayar mencapai Rp165 juta. Ia pun berharap agar dilema pembangunan pasar Purwadadi ini bisa segera diselesaikan. Terutama dari pihak pemerintah daerah dan perusahaan itu sendiri.
Reporter : Cicai