Subang, beritatandas.id – Didukung kiai dan warga NU, A. Fauzi Ridwan, siap maju dalam pemilihan anggota DPRD Subang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di daerah pemilihan (dapil) Subang 4 (Patokbeusi, Ciasem dan Blanakan). Hal itu disampaikan di sela pendaftaran partai PKB ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Subang, Sabtu (13/5/2023).
A. Fauzi Ridwan mengaku sudah sowan ke beberapa kiai dan aktivis muda NU, menurutnya mereka sudah mendoakan dan siap mendukung untuk kelancaran dan kemenangan pileg mendatang.
“Ada pesan dari kiai, PKB itu lahir dari rahim NU maka santri dan kiai yang harus ikut terlibat membesarkan PKB, tentu untuk kemaslahatan umat,” ujar A. Fauzi Ridwan yang juga Wakil Ketua DPC PKB Subang.
Meskipun, tambah A. Fauzi Ridwan, dirinya mengaku hanya sebagai ‘anjingnya kiai’, karena kalau santri merupakan pewaris para kiai, kiai atau ulama adalah pewaris para nabi, dan dia mengaku masih jauh dari posisi itu.
“Jangan sampai partai yang dibuat oleh ulama digasab oleh orang lain. Karena kalu itu terjadi, apa bedanya PKB dengan partai lain,” tambah politisi yang merupakan aktivis NU menirukan pernyataan kiainya.
Menurut A. Fauzi Ridwan, harus ada agen penghubung antara kaum pesantren dengan pemerintahan. Karena jika tidak ada akan putus bahkan seolah-olah keberadaan pesantren, kiai dan santri itu tidak penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Padahal yang rill melakukan pembinaan SDM, pembinaan karakter dan membina masyarakat adalah kiai-kiai yang ada di pelosok pedesaan,” ujar lelaki asal Dusun Pungangan, Desa Rancabogo, Kecamatan Patokbeusi.
Maka, tambah lelaki yang juga pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Subang, mengaku siap untuk menjadi pembantunya kiai, pembantu ustadz, agar bisa menarik keberpihakan pemerintah terhadap para kiai termasuk santri.
“Ada pesan juga, bahwa segudang kebaikan akan kalah oleh segenggam kekuasaan,” tambahnya.
Lain dari itu, dia juga mengaku mengambil posisi peran seta anak muda yang harus ikut terlibat di dunia pemerintahan, terlebih saat ini generasi muda mendominasi di setiap lini di Subang. Maka harus ada yang menyalurkan ide dan gagasan anak muda di tengah pemerintahan.
“Misalkan, hari ini anak muda tidak bisa lepas dari internet. Maka harus diperbanyak ruang terbuka yang terdapat fasilitas internet. Selain juga memompa produktivitas potensi yang bisa dikembangan dari dunia internet,” jelasnya.***
Reporter: Alex
Leave a Reply