Pemuda Desa Lemahabang Ciptakan Kampung Mandiri

Karawang, beritatandas.id – Ada pemandangan unik di sebuah pemukiman, di Lemahabang, Karawang. Pemandangan, yang tak biasa, dengan suasana yang mengasikan, seperti berada di pemukiman, di Pulau Dewata Bali.

Beberapa rumah yang berjejer (kiri kanan), di pemukiman itu, dihiasi ornamen Bali. Seperti kain poleng bercorak kotak-kotak hitam putih, merah hitam, lengkap dengan payung khasnya.

Di dalam pemukiman itu, tampak sebuah bale (gazebo), berdampingan dengan pos kamling, dengan pemandangan di belakangnya sebuah kebun sosin dan kangkung. Masuk lagi lebih ke dalam, terlihat sebuah kandang ayam, bersebelahan dengan kolam pemancingan ikan.

Pemukiman unik ini, tepatnya berada di Dusun Krajan 3 RT 19 RW 5, Kampung Lemahabang, Desa/Kecamatan Lemahabang. Dan ketika ditelusuri, ternyata pemukiman unik dengan beberapa rumah di dalamnya itu, adalah milik seorang pemuda, bernama Dian Herdiawan.

Ya, pemuda kelahiran tahun 1984 ini memang sengaja menghias tempat tinggalnya dengan ornamen Bali. Menurutnya, hiasan tersebut merupakan bentuk kecintaannya terhadap kebudayaan tanah air, tanpa melupakan kebudayaan Sunda, yang merupakan tanah kelahirannya.

Menariknya, di dalam sebuah rumah di pemukiman itu, Dian menyimpan alat musik lengkap dengan drum dan sound-nya. Tak hanya itu, dia pun memiliki perlengkapan wayang golek.

Menariknya, Dian tidak sepenuhnya mengkomersilkan alat musik berikut sound-nya itu. Dia lebih menggunakannya untuk keperluan sosial, terlebih untuk warga di sekitar tempat tinggalnya.

“Memang disewakan. Tapi jika warga ada yang memerlukan, tidak dikomersilkan. Silahkan saja. Sudah sering kok. Bahkan hampir setiap malam, di sini selalu ramai, para pemuda ngumpul, sambil meronda, sambil karaokean menggunakan sound atau organ, sambil meliwet juga,” ujar Dian, saat berbincang dengan AlexaNews.ID, di kediamannya, Jumat 25 Agustus 2023.

Yang menarik lagi, kebun di belakang pos kamling di kediamannya itu, dikelola oleh warga dan Ketua RT setempat. Hasil dari berkebun itu, selain memiliki nilai ekonomi buat warga, juga bisa digunakan untuk kebutuhan warga sendiri.

“Jadi warga yang butuh, tinggal metik aja. Mulai dari cabe, sosin, kangkung, singkong, dan bayam,” ucapnya.

Dian pun berkeinginan memberikan peluang mencetak rupiah buat para pemuda di sekitar tempat tinggalnya, dari alat musik dan sound yang dimilikinya.

“Ada rencana, saya bikin event karaokean warga dan bazar di area pasar, pada malam hari. Jadi setelah kios-kios pasar itu tutup, dari pada sepi, akan saya manfaatkan buat itu. Ada karaokean, ada live musiknya juga, terus yang lain bisa buka usaha makanan atau minuman ringan, juga kopi di area bazar tersebut,” kata Dian.

Ketua RT setempat, Maman Rukmana mengatakan, hasil panen dari berkebun yang dikelolanya bersama warga di lahan tersebut, selain bernilai ekonomi, juga digunakan untuk warga.

“Dari sosin ini kita bisa penen setiap 20 hari. Selain bisa buat warga (gratis), sisanya bisa dijual, dan menambah perekonomian warga juga,” katanya.

Lx/Ga