Penyelesaian Permasalahan Kebocoran Pipa Pertamina Hingga Mengeluarkan Oil Spil yang Berada di Cilamaya Karawang

beritatandas.id, Karawang – Menyikapi dugaan kebocoran PIPA Pertamina yang mengakibatkan tercecernya Oil Spil di wilayah Laut Kabupaten Karawang, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Karawang beserta jajaran nya, bersama Kabid Wasdal Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, melakukan monitoring di 2 Desa (Desa Ciparage Jaya/Tempuran dan Desa Sukajaya/Cilamaya Kulon), Jum’at Pagi tadi (23/4/2021), yang juga di hadiri oleh perwakilan Pertamina Envoirmental Rizal dan Kusnadi, menindak lanjuti informasi di media dan dari pengaduan Aktivis lingkungan hidup Cilamaya Berbunga.

Disampaikan oleh Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Karawang, H.Endang Sodikin,.S.Pd.I,.S.H,.MH,. bahwa setelah informasi kebocoran Pipa tersebut viral di media sosial, pihaknya langsung turun ke lapangan dan memonitoring, bahkan didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa bersama jajaran Kepala Dinas (plt) Perikanan Kabupaten Karawang, Hanafi Chaniago, juga dari Petrogas Provinsi Jawa Barat Budi, juga dihadiri oleh Manajer Divisi Regional 5 Pertamina PHE ONWJ, yang bertujuan memonitoring dan memastikan betul, sejauh mana penyelesaian permasalahan kebocoran Pipa Pertamina ini hingga mengeluarkan Oil Spil yang berada di Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon.

“Selain Sukajaya, kami juga melanjutkan monitoring ini hingga ke Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, dan kami sudah menyampaikan atas kejadian ini agar Pertamina dapat mengganti kerugian materil apabila ada masyarakat yang mengadukan atas kejadian ini,”ungkap H.Endang Sodikin.

 

Selain itu Ia juga ingin memastikan betul, langkah apa saja yang telah dilakukan oleh Pertamina setelah ketiga kalinya kejadian kebocoran Pipa ini di Kabupaten Karawang.

Apalagi H.Endang Sodikin ini sangat khawatir saat mengetahui usia Pipa Pertamina di Kabupaten Karawang merupakan Pipa tertua yang dimiliki oleh Pertamina di seluruh Indonesia.

 

“Tentu saja setelah mengetahui kondisi Pioa Pertamina ini paling tua di Indonesia, Kami berharap baik kepada kementrian BUMN ataupun Komisi V DPR-RI, agar dapat mengalokasikan dana untuk peremajaan pipanisasi Pertamina yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Karawang, demi keamanan dan ketenangan masyarakat Kabupaten Karawang,”harapnya.

 

Ia juga mengatakan, bahwa jika kejadian ini baru saja terjadi, mungkin kondisinya tidak terlalu mendesak seperti ini untuk melakukan peremajaan, “Tapi kan kejadian ini sudah terulang berkali – kali, dari sejak tahun 2019 hingga 2021 kejadian bocornya Pipa Pertamina sudah tiga kali terjadi,”ungkapnya.

 

Pada kesempatannya tersebut, H.Endang Sodikin juga menyempatkan diri ke bibir pantai yang berada di wilayah Ciparage Jaya, dan Ia juga mengumpulkan perwakilan dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), POKMASWAS, perwakilan dari organisasi nelayan, perwakilan dari Koperasi Nelayan yang berada di wilayah Ciparage Jaya, tepatnya di Balai Desa Ciparagejaya, untuk mendengarkan, apakah ada penemuan baru setelah kebocoran pipa ketiga kalinya di Kabupaten Karawang ini, sekaligus memastikan kompensasi masyarakat, apabila ada yang belum selesai dibayarkan meskipun memang ketika dapat tadi ada masyarakat yang melaporkan kepada anggora Komisi 3 yang ikut hadir yakni Nurlaela Saripin, yang juga menyampaikan langsung kepada pihak Pertamina, yang mendapati laporan dari para petambak, yang waktu itu sudah diberi verifikasi jumlahnya saat kebocoran pertama di tahun 2019 yang lalu.

Kejadian ini juga, dari laporan Pertamina masih belum ada yang melaporkan kerugian materil karena sejak terjadinya kebocoran, pihak Pertamina langsung berkoordinasi dengan temen – temen nelayan untuk membantu melakukan pembersihan Oil Spil sampai dengan 14 Mil, bahkan pada haru tadi menurut informasi sampai dengan 20 Mil ke tengah.

Adapun yang dikatakan Sahari selaku Sahari selaku Ketua Pokmaswas yang diperbantukan oleh Pertamina bersama para nelayan, karena Pertamina sendiri milik BUMN, tentunya akan lebih kooperatif, dan Ia sangat yakin respon atas aduan dari masyarakat.

 

Reporter : Opik