beritatandas.id, BEKASI – Soal bantuan sembako untuk masyarakat terdampak covid -19 sempat menjadi polemik di masyarakat khususnya di Kabupaten Bekasi, terkait hal tersebut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi H.Abdilah Majid memberikan penjelasan soal bantuan kepada sejumlah awak media.
“Pada Awalnya data yang di setorkan oleh RT /RW yang awal nya 152. 000 KK, akan tetapi sekarang berjumlah 158.700, ini merupakan usulan dari RT/RW, Desa, sampai kecamatan, sehingga dinas sosial memvalidasi data kembali supaya tidak doble bantuan, baik dari program PKH, BPNT, yang dari kemensos / presiden,” Kata Abdilah diruang kerjanya, pada Jumat (8/5/2020).
Yang kemarin ada juga pembagian yang berada di Kedung Waringin itu salah, terjadi miskomunikasi itu data salah, harusnya di palidasi dulu.
Yang pertama jumlah data yang akan di bagikan sembako ke wilayah Kecamatan Kedung Waringin yaitu berjumlah 111,114 kenapa pas ada mau pembagian sembako di wilayah kedung waringin itu berjumlah 9059, ko data yang di sampaikan oleh kadinasos.
“Untuk pendistribusian Sembako sudah di tentukan titik pengambilannya. Baik melalui Bulog Purwasari, Kodim dan beberapa tempat lainnya, Dinas sosial bekerja sama dengan Babinsa/ Bimaspol untuk mengawasi sembako,” ujar Abdillah.
Masih kata Abdillah, “Dinsos Kabupaten Bekasi, selain memberikan Sembako buat warga terdampak Covid -19 yang terdiri dari (sarden, mie instan , gula, beras , kecap, minyak) dengan Total Rp 197.500.
” Yah, Dinsos Juga selain memberikan Sembako, juga memberikan makan bagi warga yang isolasi mandiri dan isolasi di Bapelkes dan di Presiden University serta mendirikan dapur umum berdasarkan usulan dari masing-masing Kecamatan,” imbuhnya.
Ditanya terkait lambatnya penyaluran bantuan sembako ke tangan warga, ” Itu hanya soal pengepakan saja,” kilahnya.
Selanjutnya kata Abdillah Majid, Untuk soal jemput bantuan sembako, dari Dinsos Kabupaten Bekasi tidak ada biaya apapun, semua itu sudah ada dari Gugus Tugas masing-masing. Sedangkan untuk bantuan dari Presiden di Kabupaten Bekasi ada informasi baru ada di Tarumajaya dan Babelan. Lewat Pos Giro.
“Yah, Infonya baru di Tarumajaya dan Babelan, Sedangkan untuk bantuan dari provinsi, Saat ini masih validasi data,” imbuhnya.
Diakui Kadinsos Bekasi, soal data bantuan dari presiden memang ada kelemahan data, Karena data yang diambil dari statistik sejak 2011,
“Saat ini kita sedang sanding data secara keseluruhan agar tidak tumpang tindih data nantinya ada graduasi, sedangkan untuk yang belum mendapatkan nanti ada bantuan tahap kedua,” pungkas H.Abdillah Majid.
Reporter : Luk/Abidin
Leave a Reply