PPI Luncurkan Produk Inovasi Perkeretaapian

beritatandas.id, MADIUN – Kunci utama dalam berbagai pembangunan infrastruktur transportasi yang tengah digenjot pemerintah adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) transportasi yang profesional dan kompeten. Demikian dikutip dari akun IG @kemenhub151 yang diupload Jumat 10 Oktober 2020.

Terkait hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (@budikaryas) mengapresiasi para dosen dan taruna-taruni di Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) di Madiun, yang telah menciptakan inovasi-inovasi di bidang perkeretaapian.

Sejumlah hasil penelitian dan inovasi yang telah dilakukan para dosen dan taruna-taruni di PPI Madiun antara lain: menciptakan prototype lori inspeksi elektrik bertenaga surya, menciptakan prototype autonomous rail rapid transit, mengembangkan sistem informasi dan pemesanan tiket berbasiskan voice recognition, dan menciptakan prototype manufacture teknologi automatic surface treatment, sebuah teknologi untuk meningkatkan ketahanan jalan rel kereta api.

“Saya berharap ke depannya, produk yang dibuat tidak hanya dalam bentuk prototipe tapi menjadi produk yang bisa dimanfaatkan dan diproduksi massal, berkolaborasi dengan dunia industri dan jangan lupa patenkan produk yang telah dibuat,” ujar Menhub Budi Karya saat meninjau PPI Madiun, Jawa Timur, Kamis 8 Oktober 2020 lalu.

Hal tersebut sejalan dengan rencana induk perkeretaapian nasional sasaran pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian yang ingin dicapai pada tahun 2030. Kami fokus pada perluasan jaringan perkeretaapian nasional yang mencapai 10.524 kilometer tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua termasuk jaringan kereta api perkotaan sepanjang 3.755 kilometer.

Oleh karena itu, Menhub mendorong Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) sebagai salah satu sekolah di bawah Kemenhub untuk mampu mencetak SDM yang unggul dan kompetitif di sektor perkeretaapian.

Pada kesempatan yang sama, Menhub juga mengapresiasi Pemerintah Kota Madiun yang telah turut berkontribusi pada pengembangan SDM transportasi.

Redaksi