Reses Dewan Karawang, Relokasi Banjir Kalangligar Bukan Solusi

Karawang, beritatandas.id – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Karawang,  dari fraksi partai golkar H. Suryana , SH, melaksanakan Reses masa sidang tahun 2022- 2023, yang dilaksanakan di pemukiman warga yang terdampak banjir di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, karawang, Senin (5/12/22).

H. Suryana. SH mengatakan untuk Penanganan banjir di desa Karangligar, Solusinya bahwa politik keberpihakan anggaran dari pemerintah daerah maupun pusat atau provinsi itu sendiri harus berpihak untuk penanganan banjir di Karangligar.

Menurut Suryana harus dilakukan pembuataan  saluran cacing dan normalisasi sungai yang membuang ke karanglinggar, kawasan industri wajib membuat embung atau danau resapan.

“Saluran saluran cacing yang ada di karangligar cukup banyak yang mengarah atau membuang ke sungai cibeet, inipun harus di normalisasikan, sanggaran dari pemerintah harus berpihak, terutama anggaran APBD 2 harus fokus dan terarah,” ujarnya.

Sambung Suryana, Banjir yang rutinitas terjadi tiap tahun yang menimpa desa karangligar dari meluapnya sungai citarum dan cibeet harus di normalisasikan.

Kemudian Pemerintah daerah kabupaten berusaha untuk mendorong ke pemerintah pusat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agar ada solusi untuk mengurai air yang dari Bogor dan Cianjur yang mengalir ke cibeet .

“Dengan dibuatkan bendungan atau waduk, nantinya bisa terkendali air yang turun dari Bogor di Cianjur. Contoh citarum sendiri sudah di urai oleh beberapa waduk ada jatiluhur, saguling dan cirata. Kalau cibeet tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Lebih lanjut Suryana menegaskan kepada pemerintah daerah meminta pembuatan bendungan dan waduk di daerah perbatasan karawang cariu, sehingga nanti bisa menjawab solusi tentang banjir serta menjawab tentang kekeringan air yang ada di karawang selatan.

“Di karangligar sendiri harus di urai juga, ada lagi embung embung atau danau resapan untuk mengurai supaya air tidak  bablas lagi,” tuturnya

 

Ditambahkan Suryana, relokasi itu bukan jawaban yang hebat bagi warga yang ada di karangligar, bukan salah satu solusi  ketika di relokasi, masih banyak cara seperti di Jakarta dibikin Giant Seel Wold yaitu bendungan bendungan untuk mengurai supaya air bisa terkendali dan bisa resapan.

“Intinya untuk menjawab banjir rutinitas di karangligar adalah keberpihakan pemerintah dari sisi anggaran untuk menjawab tentang banjir tiap tahun,” tutupnya.

( Lx )