Sarekat Demokrasi Indonesia Gelar Diskusi Publik Dengan Tema ” Kepemimpinan Karawang Paska dr. Cellica Nurrachadiana”

Karawang, beritatandas.id – Pengurus organisasi Sarekat Demokrasi Indonesia Daerah Kabupaten Karawang menggelar diskusi publik yang dihadiri 56 mahasiswa, aktivis, dan civil society. Kegiatan tersebut mengusung tema “Kepemimpinan Karawang Pasca dr. Cellica Nurrachadiana”, Minggu (12/11/23).

Organisasi yang selalu kritis terhadap kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang ini menggelar diskusi untuk mengetahui keinginan masyarakat dalam menentukan pemimpin berikutnya.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Miftah Farid, mantan Ketua KPUD Karawang, Salsabila Syaira, Akademisi Politik dan Komunikasi, Ravindra, Aktivis Pergerakan, Muhammad Reza, Ketua PD SDI Kab. karawang.

Isu utama dalam diskursus tersebut ialah, adanya tantangan luar biasa bagi masyarakat untuk mencari Bupati Karawang yang melampaui popularitas Cellica Nurrachdiana.

Dari sudut pandang Ravindra selaku Aktivis Pergerakan mengatakan, perlu dicari Bupati Karawang selanjutnya yang mampu menerima kritik-kritik pedas masyarakat.

“Kritik adalah realitas yang berasal dari batin kepedihan masyarakat, saya sering mengkritisi Teh Cellica, dari jalan bolong hingga kebocoran minyak di Cilamaya. Kita harus memastikan pemimpin selanjutnya siap dikritisi seperti Teh Celli minimal, lebih baik dari Teh Celli akan sempurna”, pungkasnya.

Disampaikan, Miftah Farid, mantan Ketua KPUD, yang kini terjun sebagai politisi, mengatakan, “siapapun pemimpin Kabupaten Karawang kedepan akan menghadapi tantangan-tantangan berat untuk membangun Karawang dengan berbagai macam permasalahannya, memang sulit mencari yang sempurna, tapi banyak yang tokoh potensial diKarawang”.

Terakhir, sebagai Akademisi Politik dan Komunikasi, Salsabila Syaira berpandangan, “hingga saat ini belum ada yang bisa mengalahkan Cellica dalam hal popularitas, silahkan disurvei mulai dari followers Instagramnya saja, tidak bisa dipungkiri bawah Cellica itu sangat dekat dengan masyarakat, sehingga saat kepemimpinannya berakhir banyak yang merasa kehilangan sosok Cellica. Saya rasa seluruh parpol di Kab. Karawang paham itu, sehingga sangat berhati-hati mengusung calon untuk Pilkada 2024 nanti”.

Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber situs Pemkab Karawang, capaian selama 5- tahun terakhir kepemimpinan Cellica Nuracchdiana sebagai berikut ;

1). Ekonomi Karawang lebih tinggi di atas rata-rata nasional yakni 6,33 persen, dan penanganan stunting, kemiskinan ekstrim sesuai dengan target yakni untuk stunting turun diangka 14 persen tahun 2022.

2). Cellica juga berhasil membangun 50 Puskesmas;

3). Beasiswa Karawang Cerdas naik hingga 20 miliar demi mewujudkan wajib belajar 12 tahun;

4). Infrastruktur jalan telah mencapai 85 persen hingga tingkat pedesaan sebagaimana tanggung jawab Pemda.

5). Sementara untuk investasi di Karawang dari tahun 2015 sampai tahun 2022 cenderung menunjukan tren positif, pada tahun 2015 tercatat investasi 25,45 Triliun, kemudian mengalami penurunan karena dampak pandemi covid-19 pada tahun 2020, dan kembali naik pada tahun 2021, yaitu sebesar 26.63 Triliun dan tahun 2022 37.19 Triliun.

6). Untuk Indeks Pembangungan Manusia di Kabupaten Karawang pada tahun 2015, tercatat di angka 67.66 seiring dengan dijalankannya program-program unggulan pemerintah Kabupaten Karawang, IPM Kab Karawang cenderung menunjukan tren positif setiap tahunnya, sampai tahun 2022, IPM Kab Karawang naik menjadi 71.74.

Adapun harapan dari diskusi publik ini adalah agar para pemuda/i Kabupaten Karawang dapat mencari calon bupati selanjutnya di Pilkada 2024, yang bisa membawa Karawang melebihi pencapaian-pencapaian tersebut.

Lex