SDN Sindangmukti II Karawang Rusak Parah, Murid Belajar di Tengah Kekhawatiran

KARAWANG, beritatandas.id – Potret memprihatinkan terlihat di SDN Sindangmukti II, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Sebanyak enam ruang kelas mengalami kerusakan parah hingga tak layak digunakan.

Hanya dua ruang kelas yang tersisa, itupun harus digunakan bergantian oleh ratusan murid. Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga mengancam keselamatan para siswa dan guru.

Saat awak media mendatangi lokasi pada Senin, 9 Desember 2024, kerusakan begitu jelas terlihat. Dua bangunan utama tampak nyaris ambruk, sementara tiga kelas yang baru saja direnovasi sudah mulai menunjukkan kerusakan lagi.

“Bagaimana anak-anak bisa belajar dengan tenang kalau bangunannya seperti ini.” ujar Haji Rasim, penjaga sekolah yang mendampingi media.

Menurut Haji Rasim, beberapa waktu lalu pihak konsultan bangunan sudah datang dan berdiskusi dengan Kepala Sekolah, Badru Jaman, S.Pd. Namun hingga kini, perbaikan yang dijanjikan belum juga terlaksana.

“Kami hanya bisa menunggu, sementara murid dan guru harus bertahan dengan kondisi ini,” tambahnya.

Kepala sekolah sendiri tidak bisa ditemui karena sedang sakit. Namun, suara harapan terus bergema dari para guru, siswa, dan orang tua murid. Mereka meminta perhatian serius dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Karawang.

“Kami butuh perbaikan segera. Jangan sampai ada korban baru bertindak,” ungkap seorang guru yang enggan disebut namanya. Ia khawatir kondisi bangunan akan membahayakan jika terus dibiarkan.

Tak hanya itu, kondisi ini juga berdampak langsung pada semangat belajar siswa.

“Kami ingin belajar di kelas yang bagus, tidak takut atapnya roboh,” ujar seorang siswa kelas 5 dengan polos.

Kerusakan ini menjadi cerminan tantangan besar dalam dunia pendidikan, terutama di daerah-daerah. SDN Sindangmukti II hanyalah satu dari sekian banyak sekolah yang membutuhkan perhatian pemerintah. Dengan situasi seperti ini, pertanyaan besar muncul: kapan pendidikan akan benar-benar menjadi prioritas?

Warga sekitar mendukung penuh agar pemerintah segera turun tangan.

“Kalau pendidikan terus dikesampingkan, bagaimana masa depan anak-anak kita.” ujar seorang warga.

Penulis: Aep Kurnaedi
Editor: Joe