Survei Mahasiswa: Sidkon PKB Tercat sebagai Dewan Jabar Teraspiratif

beritatandas.id, BANDUNG – Tiga anggota DPRD Jabar tercatat menjadi anggota legislatif teraspiratif untuk kalangan mahasiswa. Dan bisa diandalkan dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Tiga anggota DPRD Jabar, teraspiratif dari hasil survei Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan ini, antaralain, Sidkon Jampi ( Fraksi PKB), Ineu Purwadewi ( Fraksi PDIP), dan Haru Suandharu ( Fraksi PKS).

Survei yang dilakukan oleh Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan ini menggunakan metode random sampling dengan responden sekitar 400 mahasiswa se Jabar dan sampling error sekitar 3 persen.

Koordinator Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan M Ginanjar mengatakan, tema aspiratif yang dimaksud dalam survei yang dibagikan kepada mahasiswa ini antara lain, mahasiswa percaya jika para dewan tiga teratas tersebut lebih sering berkomunikasi, berdiskusi bersama kalangan mahasiswa dibandingkan dengan dewan lainnya. Kemudian mereka cenderung melakukan fungsinya yakni legislasi, bugeting dan pengawasan, dengan terlebih dahulu melakukan diskusi bersama kalangan mahasiswa.

“Tetapi sayangnya dari hasil survei mahasiswa masih belum percaya para anggota dewan ini bersih dari hal berbau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Mungkin hal ini dipercaya mahasiswa karena ada teori kekuasaan cenderung korup, ” ujar Ginanjar, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/10/2021).

Ginanjar mengatakan, dari hasil survei juga tercatat jika para dewan ini bisa melakukan perubahan yakni dipercaya bisa melakukan inovasi dalam melakukan tugasnya.

“Tentunya inovasi tersebut jika ingin tercipta harus didukung anggota dewan lainnya, karena dewan kan kolektif kolegial,” ujar Ginanjar.

Survei kepada kalangan mahasiswa se-Jabar  ini  pun sayangnya, menurut Ginanjar, menghasilkan 65 persen memilih bersikap nihil atau tidak memilih satu pun anggota DPRD Jabar yang dinilai aspiratif. Sedangkan sisanya atau 35 persen menyatakan pilihannya.

“Ternyata angka nihilnya masih tinggi dikalangan mahasiswa. Alasannya, para dewan jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” kata Dedi.***