Ketua DPC PKB Sumedang sekaligus Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik Nurrohim, turun langsung ke lokasi banjir yang melanda Pondok Pesantren Miftahunnaja Al-Musri’1 di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Dalam kunjungannya, ia menyerahkan bantuan Dapur Umum Sahur dan paket sembako bagi warga terdampak.
Bencana banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, pendangkalan sungai (sedimentasi), jebolnya tanggul sungai, serta penyumbatan Jembatan Pangsor di jalan negara. Akibatnya, air meluap dan merendam permukiman warga di empat desa, yaitu: Desa Sindangpakuwon, Desa Sindanggalih, Desa Cihanjuang dan Desa Sukadana
Sebanyak 500 kepala keluarga (KK) terdampak dan membutuhkan bantuan segera.
Taufik Nurrohim: Penanganan Harus Cepat dan Tepat
Dalam kesempatan itu, Taufik menegaskan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk mencegah dampak yang lebih parah. Ia menyoroti perlunya mitigasi bencana dan pengerukan sungai sebagai solusi jangka pendek untuk mengurangi risiko banjir susulan.
“Pemerintah daerah harus segera melakukan normalisasi sungai dan memperbaiki tanggul yang jebol. Selain itu, perlu ada upaya serius dalam manajemen bencana agar kejadian seperti ini tidak terus berulang setiap musim hujan,” ujar Taufik.
Selain upaya darurat, Taufik juga menyoroti perlunya solusi jangka panjang yang melibatkan perbaikan infrastruktur drainase dan pengelolaan lingkungan di kawasan rawan banjir.
Masyarakat dan Relawan Bergerak Bersama
Di tengah musibah ini, masyarakat setempat, relawan, serta berbagai pihak turut berpartisipasi dalam membantu korban banjir. Sejumlah dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga terdampak.
“Kehadiran pemimpin di tengah masyarakat yang sedang kesulitan sangat penting. Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi juga soal kepedulian dan mencari solusi bersama,” tambah Taufik.
Ia juga mengapresiasi berbagai elemen masyarakat yang telah bekerja sama dalam penanganan banjir ini, termasuk para relawan dan santri dari Pondok Pesantren Miftahunnaja Al-Musri’1 yang turut membantu evakuasi dan distribusi bantuan.
Desakan untuk Percepatan Normalisasi Sungai dan Perbaikan Infrastruktur
Banjir di wilayah Cimanggung bukan kali pertama terjadi. Taufik menekankan bahwa perlu ada tindakan nyata dari pemerintah daerah dan provinsi untuk menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh.
“Kita harus belajar dari kejadian ini. Tidak cukup hanya memberi bantuan saat bencana datang, tetapi harus ada kebijakan konkret untuk mencegah banjir berulang,” ungkapnya.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik menyatakan komitmennya untuk mengawal dan mendorong realisasi program pengerukan sungai, perbaikan tanggul, serta peningkatan sistem drainase di wilayah yang rawan banjir.
“Saya akan terus mengawal aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa pemerintah serius dalam menangani permasalahan ini,” tutupnya.
Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak, diharapkan kondisi masyarakat terdampak dapat segera pulih dan solusi jangka panjang dapat segera terealisasi.