Tim 9 MKK Segera Gelar Pertemuan, akan Susun Strategi Organisasi dan Pilih Panglima Santri

 

Subang,Beritatandas.id– Tim 9 Majelis Kyai Kampung (MKK), yang terdiri dari tokoh-tokoh penting pimpinan pesantren, alumni pesantren dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Subang, Jawa Barat, dijadwalkan segera mengadakan pertemuan penting dalam waktu dekat.

 

Pertemuan ini bertujuan untuk mengukuhkan nama organisasi, menyusun arah strategis perjalanan organisasi, dan memilih Panglima Santri yang akan memimpin gerakan MKK ke depan.

 

Tim 9 MKK diisi oleh para ulama dan tokoh yang memiliki rekam jejak keilmuan dan pengabdian yang kuat:

1. KH Zainal Mufid, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Anwar dan Ketua Lembaga Bahsul Masail (LBM) PWNU Jawa Barat.

2. Gus Lutfi Al Magribi, Wakil Katib PWNU Jawa Barat, yang saat ini juga Wakil Ketua Panglima Santri.

3. Gus Mustain Billah, Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

4. KH Ahmad Taufiq Akbar (Kyai Faqot), Alumni Pondok Pesantren Cibereum Sukabumi, yang juga menjabat sebagai Rois MWC NU Pamanukan.

5. Gus Sholahudin, Da’i kondang asal Sagalaherang dan Ketua MWCNU Sagalaherang.

6. KH Ade Mahbub Romli, Ketua Ikatan Alumni Buntet Pesantren (Iklab) dan Pimpinan Pondok Pesantren Minhajut Thalibin.

7. Ust Ahmad Fauzi Ridwan, Aktivis muda NU Kabupaten Subang.

8. KH Sulaeman, Pimpinan Pondok Pesantren Al Mansuriyah Pagaden dan Alumni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin.

9. KH Wari Maulana, Alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

 

Menurut salah satu anggota Tim 9, pertemuan ini akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat visi MKK sebagai wadah para kyai kampung dalam merespons isu-isu keumatan, pemberdayaan santri, dan pengembangan pendidikan pesantren.

 

“Majelis Kyai Kampung akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan membangun koneksi antara pesantren-pesantren di Jawa Barat,” ujar KH Zainal Mufid.

 

Selain mengukuhkan nama organisasi serta menyusun arah organisasi, agenda utama dalam pertemuan ini adalah pemilihan Panglima Santri.

 

“Panglima Santri akan memiliki peran sentral sebagai simbol gerakan dan pelaksana utama program-program MKK,” tegas KH Zainal Mufid.

 

Dengan susunan Tim 9 yang kuat dan visi yang jelas, MKK diharapkan mampu menjadi kekuatan baru dalam memperkokoh peran pesantren dan kyai kampung di tengah masyarakat.

 

“Pertemuan ini diproyeksikan menjadi awal dari perjalanan panjang organisasi yang penuh manfaat bagi umat dan bangsa,” harapnya.

 

Gus Mustain menambahkan, sudah dilakukan pertemuan dua kali, pertama saat menggelar peringatan hari santri pada 21 Oktober 2024 lalu, dilanjutkan dengan melakukan soan ke kyai-kyai sepuh dan alumni-alumni Pondok Pesantren di Kabupaten Subang.

 

“Responnya sangat baik. Semua kyai mendukung dibentuknya MKK dan dipilih Panglima Santri yang benar-benar memiliki latar belakang santri, termasuk yang punya santri di pesantrennya,” jelas Gus Mustain.

 

Dan pertemuan kedua digelar di Pondok Pesantren Minhajut Thalibin pada 7 November 2024. Hasilnya menetapkan Tim 9 dan tim ini bertugas untuk menggelar acara lebih luas, menentukan arah dan tujuan organisasi serta memilih panglima santri.

 

“Insyaallah acaranya akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Anwar, Wera, Subang pimpinan KH Zainal Mufid pada hari Ahad besok,” pungkasnya.***

Redaksi