Wakil Ketua DPRD Jabar Sesalkan Aksi Pemulukan Siswa SMA 12 Bekasi

beritatandas.id, BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Oleh Soleh menyayangkan terjadinya kasus pemukulan terhadap sejumlah siswa SMA 12 Bekasi oleh gurunya sendiri. Menurutnya, apapun alasannya kekerasan fisik terhadap siswa tidak akan pernah bisa diterima, apalagi terjadi di lingkungan sekolah.

“Kami sebagai Pimpinan DPRD menyangkan atas perbuatan tidak terpuji oleh oknum seorang guru terhadap muridnya, sekalipun memang ada faktor kesalahan pada siswa,” ungkap Oleh.

Ia menegaskan, kesalahan apapun yang dilakukan siswa mestinya tidak diselesaikan dengan kekerasan fisik oleh seorang guru. Justru, kata dia, guru harusnya menjadi suri tauladan bagi para muridnya, termasuk bagi masyarakat luas.

“Sejatinya guru harus menjadi tauladan bagi semua pihak, baik untuk anak didiknya maupun lingkungan masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap, kasus serupa tidak lagi terjadi. Para tenaga pendidikan harusnya kreatif dalam mendidik para siswa, sebab kekerasan dapat dipastikan tidak akan membuahkan hasil yang baik.

“Guru harusnya kreatif. Persoalan anak melanggar aturan sekolah, pakailah cara-cara yang lebih edukatif, misalnya diberi tugas ekstra, membersihkan ruangan kelas atau fasilitas sekolah yang lain,” terangnya.

Seperti diberitakan media online, melalui tayangan sebuah video yang viral di media sosial, tindak kekerasan yang diduga dilakukan seorang oknum guru kepada sejumlah sisanya terjadi di SMA 12 Bekasi, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi. Kasus itu dibenarkan oleh Wakil Kepala Bidang Humas SMA Negeri 12 Bekasi, Irnatiqoh.

Inartiqoh menjelaskan, peristiwa itu terjadi di lapangan upacara sekolah pada Selasa (11/2). Kejadian itu dipicu oleh terlambatnya ratusan siswa ke sekolah. Terlambatnya para siswa itu karena ditutupnya akses masuk dari tempat parkir yang terletak di belakang sekolah menuju ke dalam sekolah, sehingga para siswa harus jalan kaki berputar ke pintu gerbang depan.

Ironisnya, oknum guru berinisial I kemudian mengarahkan para siswa untuk berkumpul di lapangan upacara sekolah, lalu terjadilah tindak pemukulan terhadap beberapa siswa.

“2 orang (yang dipukul). Kelas 12, (berinisial) R. Satunya lagi A,” pungkasnya.

Redaksi