Cianjur, beritatandas.id – Berdasarkan laporan Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Cianjur, ada 31 bangunan pondok pesantren yang mengalami rusak berat, dan roboh, bahkan kemudian ada 30 orang meninggal dunia di lingkungan Pesantren.
Akibatnya banyak pesantren yang terpaksa meliburkan proses belajar mengajar karena sarana dan prasarana rusak berat akibat gempa ini.
“Seperti yang dialami oleh pondok pesantren Gasol Pusaka dan pondok pesantren Riyadul Alfiyah Cianjur yang mengalami rusak berat,” ujar Sidkon beberapa waktu lalu.
Selanjutnya Sidkon meminta kepada Pemprov Jawa Barat via Gubernur, Wakil Gubernur, Biro Kesra, Sekda Jabar, untuk memberikan perhatian lebih terhadap pondok pesantren yang roboh, rusak berat, dan meliburkan santrinya karena rusaknya sarana dan prasarana Pesantren,” paparnya.
Sidkon berharap kepedulian dari Pemprov Jawa Barat harus ditunjukkan dalam waktu dekat ini agar proses belajar di pesantren segera dapat berjalan normal kembali, dengan membangun sarana Pesantren yang rusak parah atau roboh.
“Santri bisa belajar dengan tenang, sarana dan prasarana yang rusak itu dapat diatasi atau diperbaiki dengan segera, hal ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah dan negara pada musibah yang terjadi di Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.***
Redaksi
Leave a Reply