Tufail Ibrahim Salah Satu Pengepul Kulit di Purwakarta saat Mengecek Kualitas Kulit dari Penjual

beritatandas.id, PURWAKARTA – Hari Raya Idul Adha membawa berkah tersendiri bagi para pengepul kulit hewan Kurban. Karena tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, setiap kulit yang rata-rata dijual oleh panitia kurban.

Bahkan, mereka bisa mengumpulkan kulit itu dua kali lipat dari jumlah biasa. Meski harga turun, namun pasokan itu tetap mendongkrak omzet pengepul kulit.

Hari raya Idul Adha 2021 menjadi masa panen bagi pengepul kulit mentah sapi, kambing dan domba. Mereka bisa mendapatkan pasokan melimpah dari kulit hewan kurban.

Salah seorang pengepul kulit, Tufail Ibrahim (24) warga kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta mengaku kebanjiran pasokan kulit kurban baik hewan sapi, domba maupun kambing.

Dirinya mendapatkan pasokan dari warga yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Purwakarta yang sudah biasa setiap tahunnya dilakukan.

“Momentum Idul Adha ini menjadi panen buat kami pengepul kulit. Kalau selain Idul Adha kami suka mencari kuli ke rumah potong hewan. Walaupun pasokan kali ini, lebih sedikit dibanding tahun lalu, karena pandemi Covid-19 warga banyak yang tidak kurban,” ungkap Tufail saat ditemui di sekitar Jalan Terusan Kapten Halim, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (20/7/2021).

Ia mengaku, di tahun 2020 silam, Dirinya bisa mengumpulkan 110 lebar kulit dan tahun ini paling banyak juga bisa mengumpulkan 50 lembar kulit saja.

“Tahun ini sedikit yang kurbannya, mungkin karena pandemi Covid-19. Di tahun 2021 ini paling bisa ngumpulin 50 lembar kulit. Sekarang aja baru dapet 20 lembar. Mudah-mudahan sih bisa dapet banyak,” harap Tufail.

Masih kata Tufail, adapun harga kulit sapi, domba atau kambing bervariasi. Untuk kulit sapi per kilogramnya dihargai Rp 5 ribu, sedangkan kulit kambing per lembar dihargai Rp. 10 ribu hingga Rp. 15 ribu rupiah tergantung besar dan kecilnya kulit.

“Adapun untuk harga kulit domba per lembar dihargai Rp. 20 ribu rupiah hingga Rp. 25 ribu rupiah, tergantung besar kecilnya. Tapi kalau untuk yang cacat saya beli seharga Rp. 10 ribu rupiah untuk per lembarnya,” jelas Tufail.

Menurutnya, kondisi kwalitas kulit hewan kurban berpengaruh pada harga jual, kulit dalam kondisi robek akan dihargai lebih murah.

Setelah menampung kulit dari warga, dirinya langsung memilah serta memilih kulit sapi dan kambing hasil kurban yang dianggap berkualitas baik. Seteah itu dijual kembali ke Pabrik di wilayah Kabupaten Garut.

“Kulit tersebut dijadikan barang berharga maupun bahan kerupuk, pekerjaan ini sebagai pengepul kulit kurban sudah lama di lakukan selama 4 tahun yang merupakan usaha turun temurun dari orang tuanya,” pungkasnya. (Gin)

 

Reporter : GN