beritatandas.id, Karawang –Perasaan resah dan cemas tampak menyelimuti wajah 40 peserta sunatan massal dan senyuman si anak yatim di desa Angadita , kecamatan Klari Karawang saat Paguyuban Generasi Trampil (PGT) mengadakan hari jadinya yang ke 28.
Mereka terlihat tegang saat menunggu giliran saat akan di khitan. Meski sempat takut, anak-anak yang usia sekolah dasar ini tetap memberanikan diri ketika disunat oleh Tim Dokter atau Mantri Sunat.
Namun demikian, tak jarang ada juga yang menangis. Bahkan ada yang harus dipegang atau sambil membaca sholawat dan surat pendek Al Quran yang mereka hafal.
Maman, salah satu kakek yang anaknya sebagai peserta sunat massal dari warga Rt 13 dusun Suka Makmur mengaku sangat terbantu dengan adanya program sunatan massal gratis yang digelar organisasi Paguyuban Generasi Trampil (PGT).
Kegiatan sunatan massal dan santunan anak yatim bisa membuat senyum siyatim dan warga, mengingat kondisi ekonominya yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
“Kami sebagai orang tua merasa terbantu karena mengurangi beban ekonomi sehingga orang anak di desa kami bisa sunat secara gratis,” tuturnya saat menggendong putranya, Minggu (14/11/2021).
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Aep Saepuloh, Kepala Desa Anggadita H. Asep Wahyudi, Ketua PGT Apih Ucu, Pembina PGT, LSM Laskar Merah Putih, LSM Pemuda Pancasila dan warga Desa Anggadita.
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Anggadita saat diwawancara menyampaikan kegiatan sunatan massal tersebut selain bertujuan melaksanakan sunnah nabi, juga untuk membantu dan meningkatkan kesehatan anak, sehingga memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
“Salah satu tujuan dari kegiatan sunatan massal ini untuk membantu meningkatkan kesehatan anak dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kali ini kami melaksanakan sunatan massal yang merupakan kewajiban umat serta untuk peningkatan kesehatan anak,” kata Asep saat dìwawancarai awak media di lapangan Sepak bola PGT Anggadita ,pada Minggu,(14/11/2021)
Lebih lanjut Asep Wahyudi, dalam kegiatan sunatan masal ini, persiapannya hampir 2 bulan dan ia merasa bertanggung jawab besar karena Paguyubn Generasi Terampil adalah bagiannya serta ia mensupport penuh kegiatan tersebut.
“Ini sifatnya sosial dengan khitanan masaal berjumlah 40 dan santunan 30 anak yatim,rencanana kita perluas se desa Anggadita dan khitanannya se Kecamatan Klari, dengan target 100 khitanan massa,”ucapnya.
Asep Wahyudi menambahkan, antusias masyarakat dalam mengikuti dan mengkhitankan anaknya sangat tinggi, karena selain sunatan massal dilaksanakan secara gratis.
“Paguyuban Generasi Trampil (PGT) dan pemdes Anggadita juga memberikan bantuan obat-obatan dan uang saku. Hal itu sebagai motivasi anak-anak agar tidak takut di khitan kan”,Pungkasnya.
Reporter : Lex
Leave a Reply