beritatandas.id, BANDUNG – Salah satu budaya asli Indonesia sebagai sumber plasma nutfah yang memiliki sifat khas dari daerah Kabupaten Cianjur adalah Ayam Pelung. Penikmat lengkingan suara ayam jenis ini inipun kian memasyarakat ke seluruh pelosok tanah air, bahkan sudah mencapai mancanegara.
“Ayam pelung bukan sekedar hobi yang sifatnya iseng-isengan belaka, tapi ini sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat. Maka sekiranya semua pihak termasuk unsur pemerintahan baik legislative maupun eksekutif patut turut melestarikan warisan budaya leluhur ini,” ujar Rahmat Hidayat Djati, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat.
Merespon inisiatif dari DPD Himpunan Peternak & Penggemar Ayam Pelung Nusantara (HIPPAPN) Kota Bandung, yang mengusulkan diselenggarakannya Kontes Ayam Pelung Terbuka Piala Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Rahmat Hidayat pun memberikan respon positif.
Bahkan ia mengaku tak keberatan jika kontes itu digelar di halaman kantor DPRD Jawa Barat. Ia telah menyepakati usulan panitia penyelenggara, di mana penyelenggaraannya akan dilakukan pada Minggu, 22 Maret 2020, pukul 08.00 s/d selesai.
“Tak masalah, kegiatan ini tidak akan mengganggu kinerja para anggota dewan karena digelar pada hari libur. Bahkan selain memperkaya wawasan budaya, momen ini juga jadi ajang alternatif hiburan bagi masyarakat, terutama bagi para pehobi ayam pelung,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, yang juga didapuk sebagai penasehat kepanitiaan kontes tersebut.
Ketua Panitia Kontes, Wisnu Safari menjelaskan bahwa penyelenggaraan kontes unggas ini didasari oleh keunikan ayam pelung itu sendiri, mulai dari postur tubuh, suaranya yang khas hingga penampilan dan bobot tubuh, yang semuanya dapat dijadikan sabegai salah satu asset budaya bangsa yang harus dipelihara kemurniannya agar terhindar dari kepunahan.
“Selaku penyelenggara, kami selalu berupaya konsisten dalam mempertahankan keberadaannya dan senantiasa mempersatukan para penggemar dan peternak ayam pelung yang tersebar di pelosok-pelosok pedesaan maupun para peternak di perkotaan hingga luar daerah. Dan salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan kontes,” tutur Wisnu.
Wisnu mengatakan, tujuan diadakannya kontes ayam pelung tersebut tidak lain untuk menjalin silahturahmi antar sesama penggemar dan peternak, masyarakat maupun dengan instansi pemerintah. Selain itu, mempertahankan keberadaan budaya bangsa melalui pengembangan budidaya ternak ayam pelung.
Untuk memeriahkan kontes tingkat lokal ini, lanjut Wisnu, panitia telah mengajukan tim juri dari HIPPAP NUSANTARA yang sudah berpengalaman dan mengetahui benar seluk beluk serta karakteristik ayam pelung yang dilombakan.
“Sesuai peraturan yang tertuang dalam AD/ART, jenis kegiatan yang akan diselenggarakan yang terdiri dari beberapa tingkatan yaitu latber, lokal, regional dan nasional,” katanya.
Untuk pemenang kontes tambahkan akan mendapatkan hadiah menarik tentu buat buat juara umum akan mendapatkan hadiah dan fiala bergulir dari ketua DPRD Provinsi Jawa Barat.
Redaksi
Leave a Reply