Ketua Pansus Perda Pesantren Desak Gubernur Prioritaskan Bantuan untuk Ponpes Terdampak Gempa Cianjur

Cianjur, beritatandas.id – Ketua Pansus Perda Pesantren Sidkon Djampi meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memberi perhatian terhadap pondok pesantren yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Sejauh ini kata Sidkon Djampi banyak pesantren yang terpaksa meliburkan proses belajar mengajar karena sarana dan prasarana rusak berat akibat gempa.

Sidkon menuturkan berdasarkan laporan forum Pondok Pesantren Kabupaten Cianjur ada 31 bangunan pondok pesantren yang mengalami rusak berat, dan roboh bahkan kemudian 30 orang meninggal dunia di lingkungan Pesantren.

“Kami meminta kepada Pemprov Jawa Barat via Gubernur Wakil Gubernur, Biro Kesra, Sekda untuk memberikan perhatian lebih terhadap pondok pesantren yang roboh, rusak berat, dan meliburkan santrinya karena rusaknya sarana dan prasarana Pesantren,” kata Sidkon Djampi kepada wartawan Rabu, 7 Desember 2022.

Politisi PKB ini mendesak agar Pemrov Jawa Barat harus melakukan upaya-upaya prioritas untuk mengatasi problem-problem akibat dampak gempa bumi Cianjur salah satunya pesantren.

“Seperti yang dialami oleh pondok pesantren Gasol Pusaka dan pondok pesantren Riyadul Riyadul Alfiyah Cianjur yang mengalami rusak berat,” ujar Sidkon

“Upaya-upaya dimaksud misalnya dengan mengupayakan anggaran atau dana perbaikan pondok pesantren dari anggaran-anggaran yang bisa digeser untuk itu,” sambungnya

Pemprov Jabar juga kata Sidkon perlu mengupayakan bantuan pihak-pihak lain yang tidak mengikat untuk di diabdikan ke pondok pondok pesantren yang rusak.

“Disamping memberikan santunan atau pengobatan bagi keluarga besar pondok pesantren yang mengalami musibah ini baik baik karena meninggal dunia atau karena luka-luja,” paparnya.

Selanjutnya Sidkon menegaskan akibat bencana ini proses belajar mengajar diliburkan, tentunya harus mendapat mendapatkan prioritas penanganan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Kemudian karena fasilitas Pesantren sebagian besar rusak ini berakibat pada santrinya diliburkan, belajar mengajar di pondok pesantren itu diliburkan,” tegasnya.

“Belum lagi sebagian dari sarana pondok pesantren yang masih terselamatkan atau itu dipakai, dijadikan tempat fungsi masyarakat sekitarnya,” kata dia

Sidkon berharap kepedulian dari Pemprov Jawa Barat harus ditunjukkan dalam waktu dekat ini agar proses belajar di pesantren segera dapat berjalan normal kembali.

“Santri bisa belajar dengan tenang, dan sarana dan prasarana yang rusak itu dapat diatasi atau diperbaiki dengan segera, saya kira ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah hadir dan negara di tempat musibah yang terjadi di Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.***

Redaksi