beritatandas.id, BANDUNG – Jelang hari raya Idul Fitiri, Ketua F-PKB DPRD Jabar Sidkon Djampi mengingatkan masyarakat kembali untuk menunda mudik lebaran tahun ini. Semua masyarakat, bisa mudik saat wabah Covid-19 ini hilang dari Indonesia.
“Saya himbau masyarat untuk tidak mudik, walapun berat, tapi kondisinya kita belum total aman dari Covid-19,” ujarnya.
Sidkon menyatakan bahwa mudik tahun ini pasti lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu.
Pertama, kata dia, adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jadi, mereka yang akan mudik harus memiliki tugas dari atasannya/kepala kantor dan surat keterangan bebas Covid-19. Bagi mereka yang terkena PHK juga, harus menunjukkan surat PHK.
“Wabah dari Wuhan-China ini memang bikin semua orang susah,” kata politikus PKB.
Kedua, kata dia, masih terkait dengan PSBB, adanya penyekatan yang relatif ketat. Bahkan, ada yang menyatakan ke dirinya Jakarta-Surabaya ada sekitar 100 penyekatan.
“Terkait penyekatan guna melarang mudik, ada contoh menarik. Ada pemudik yang sudah menunggu 2 hari 1 malam di Merak harus balik lagi ke Jakarta,” katanya.
Ketiga, kata dia, ongkos mudik menjadi mahal. Hal ini terjadi, masih terkait PSBB. Saat ini, bus atau kendaraan umum lainnya hanya bisa ditumpangi setengah dari kapasitasnya.
“Ini guna kepentingan social distancing (jaga jarak). Dengan sendirinya harga tiket pun rata-rata menjadi dua kali lipat. Padahal, tanpa Covid-19 pun biasanya harga tiket sudah naik menjelang lebaran,” katanya.
Keempat, kata dia, isolasi di kampung halaman. Kalau pun lolos dari penyekatan dan akhirnya tiba dengan selamat di kampung halaman, masih ada persoalan lain, yakni isolasi.
“Para pemudik akan dikarantina selama 14 hari kalau daerah mereka juga menerapkan PSBB secara ketat,” katanya.
Kelima, kata dia, saat kembali ke rumah nanti akan susah lagi karena masih PSBB. Ini juga, masalah serius. Selain ongkos balik lagi ke kota yang pastinya masih mahal, pemudik harus bersiap dengan berbagai persyaratan yang memungkinkannya bisa masuk kota kembali.
“Oleh karena itu, banyak keluarga yang akhirnya menjadwal ulang alias memundurkan mudiknya,” katanya.
Jadi, kata Sidkon karena begitu sulitnya menerjang aneka rintangan tersebut, sebaiknya masyarakat berpikir kembali untuk melakukan mudik.
Hal senada diungkapkan anggota DPRD Provinsi Jabar M.Faizin, meski di tengah pandemi Covid-19 hari raya Idul Fitri tetap kita sambut dengan bahgia, walpaun pelaksana peryaan berbeda dengan hari raya Idul Fitri sebelumnya.
“Kita harus tetap bahagia, pelaksanaannya kita ikuti anjuran yang ditetapkan pemerintah biar kita bisa segera terbebas dari wabah ini, dan kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan bahtin,” pungkasnya.
Redaksi
Leave a Reply