Cianjur, beritatandas.id – Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Asep Suherman desak pemerintan agar bisa menjamin ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
Asep menduga kelangkaan minyak goreng terjadi karena dampak pengembangan program biodiesel, di mana Crude Palm Oil (CPO) menjadi bahan bakunya.
Kendati demikian, anggota komisi II tersebut meminta jangan sampai terjadi perubahan pengelolaan CPO untuk minyak goreng.
“Karena saat ini sedang gencar energi terbarukan untuk biodiesel dan seterusnya tapi harus dijamin pemerintah untuk ketersediaan minyak goreng,” kata Asep Suherman dalam rilisnya Jumat, 11 Maret 2022.
Seperti diketahui kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir tahun 2021.
Namun demikian kenaikan harga cukup fluktuatif dan juga jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) saat itu.
HET minyak goreng ditetapkan naik dari patokan sebelumnya. Meski demikian, HET minyak goreng menyebabkan harga minyak goreng di pasaran turun dan berlaku mulai 1 Februari 2022
Hanya saja, ketika harga minyak goreng di pasaran sudah turun, keberadaan barang tersebut justru secara misterius lenyap
Redaksi
Leave a Reply