Belum Bisa Atasi Banjir, Program Citarum Harus Berpijak Membangun Peradaban

beritatandas.id, BANDUNG – Anggota Komis IV DPRD Provinsi Jawa Muhamad Faizin meminta penanganan aliran sungai di wilayah Ciatrum dan Cilamaya diharapkan dititik tekankan pada perubahan pola pikir atau bangunan kesadaran masyarakat.

Selanjutnya Faiz menilai bahwa pasca pemerintah menetapkan program Citarum harum sudah nampak ada perubahan, mesikpun belum maksimal, khusunya dalam penanganan banjir.

“Program Citarum harum ini untuk tujuh tahun, sudah berjalan dua tahun, perubahannya sudah kelihatan, hanya masih menyisakan beberapa persoalan, seperti banjir, masih ada industri yang buang limbah sembarang dan perilaku buang sampah yang tidak sehat,” paparnya.

Faiz menuturkan, apabila hujan deras, luapan sungai Citarum masih menyebabkan banjir seperti terjadi di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung, tentunya hal itu, harus menjadi perhatian Pemprov Jabar dan Pemeda, utamanya harus dicarikan akar maslahnya biar kejadiannya tidak terus terulang.

“Wilayah itu walaupun ada program Ciatrum, tetap aja langganan banjir, ini harus ada solusinya,” ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Faiz berharap, program Citarum Harum ini tidak hanya menjadi program membangun istana pasir, (beres program bangunan kembali roboh) tapi berharap Citarum harum ini khususnya jadi program membangun istana permanen, upaya yang mesti dilakukan seperti merubah mindset bagimana masyarakat bisa sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang dan lain sebagainnya.

Merubah mindset masyarakat memang kata Faiz tidak mudah, butuh pendekatan yang holistik, baik melalui pendekatan agama, sosial maupun permberdayaan masyarakat utama penegakan atauran maupun penguatan sosialisasi di berbagai level harus benar dimaksimalkan dengan metode yang telah di kaji secara ilmiah.

“Progamnya harus bertujuan membangun peradaban, sayang anggran yang fantastik jika tidak hanya seperti membangun istana pasir, dan mempeng deadline masih panjang,” pungkasnya.

Pemerintah provinsi Jawa Barat mengajukan Rp605 miliar untuk program Citarum Harum pada tahun 2019. Dana tersebut dialokasikan untuk operasional Kodam III Siliwangi sebesar Rp300 miliar, pembangunan danau retensi sebesar Rp200 miliar, pengadaan 10 unit excavator Rp20 miliar, operasional dan pemeliharaan 10 unit excavator Rp8,5 miliar, pengadaan 19 insenerator sebesar Rp12,5 miliar, normalisasi lokasi oxbow Rp46,5 miliar dan pembangunan 2.050 MCK Rp12,3 miliar.

Redaksi