Danrem 063/SGJ, Hadiri Panen Raya Padi Di Karawang

Karawang, beritatandas.id –. Kodim 0604/Karawang, Korem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon, Kodam III/Siliwangi, melaksanakan panen raya padi di lahan demplot ketahanan pangan yang berada di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur. Selasa (31/5/22).

Panen raya juga turut dihadiri langsung oleh Danrem 063/SGJ, Kolonel Inf Dany Rakca, S.A.P, Bupati Karawang, Dr. Hj Cellica Nurrachadiana, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Kadis Pertanian, Kabulog Karawang, Camat dan Kepala Desa Wadas.

Danrem 063/SGJ dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan dari instruksi Kepala Staf Angkatan Darat, menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo, bahwa kehadiran tentara harus mampu dan dapat memberikan kontribusi positif untuk membantu pemerintah dan rakyat meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kesulitannya.

“Inilah peran dari tugas dan Angkatan Darat di masa damai baru, program dan strategi nasional yang harus dijaga dan dapat ditingkatkan, karena persoalan dunia sekarang secara global bahwa pangan itu sangat menentukan keberlangsungan kedaulatan bangsa dan negaranya, Kalau pangan sendiri kita tidak kuat maka bargaining politik, usaha, kedaulatan kita itu sangat mudah dipengaruhi oleh negara-negara lain,” ungkapnya.

Selain itu, masih kata Danrem, TNI Angkatan Darat juga memiliki program TNI Manunggal Air Bersih, Manunggal Air ini juga nanti akan disinkronkan, bagaimana menjaga kesinambungan keselarasan ekosistem dan lingkungan khususnya penyediaan air.

“Kita, suka tidak suka juga harus hidup berdampingan dengan adanya industrialisasi tapi bagaimana juga kita harus juga mencari solusi, yang diprogramkan pemerintah berjalan, kita diberikan akal oleh Yang Maha Kuasa, bagaimana pendampingan tentunya pasti Insya Allah ada solusinya,” tuturnya.

Masih kita Danrem, untuk menjaga itu semua, kita juga ada program dari Presiden melalui Kapolri tentang pendampingan pengamanan ketahanan pangan yang dibantu Satgas, jadi bila pelaksanaannya nanti TNI melakukan penanaman ketahanan pangan yang tersebar di wilayah Kodim juga upaya untuk melakukan juga TNI Manunggal Air Bersih.

“Jajaran dari Kapolres juga melakukan  pendampingan untuk menjaga adanya pihak-pihak lain yang mengganggu ketertiban atau mengganggu pelaksanaan penanaman atau pangan, karena dimungkinkan pelanggaran terhadap penggunaan air yang tidak peruntukannya, kemudian ada juga mungkin yang penyerobotan atau pengalihan air secara paksa dari punya milik rakyat kepada dialirkan kepada area tertentu yang tentunya regulasi sudah ada,” kata Danrem.

“Saya yakin Kapolres dengan Dandim dan Bupati menjaga agar rakyat kita ini bekerja bercocok tanam, selain untuk kesejahteraan bagi keluarganya dan dirinya juga untuk mendukung program ketahanan pangan nasional ini, kita bersinergi dalam teori kemungkinan adanya egility leadership,” sambungnya.

Danrem juga mengajak semua pihak agar berkolaborasi menggabungkan progam masing-masing, karena menurutnya tidak akan bisa berhasil secara maksimal apabila tidak melakukan kolaborasi berimprovisasi.

 

“Ayo kita berkolaborasi menggabungkan program masing-masing, kami sebenarnya mendorong memotivasi, nanti yang mungkin akan jadi contoh silakan dikembangkan secara besar atau menjadi model di tempat-tempat yang lain, dan mungkin juga kami punya 7 Kodim lainnya bisa menjadi acuan belajar ke Karawang bila itu mungkin bisa menghasilkan produksi yang lebih bagus dari yang sebelumnya,” pungkasnya.

Danrem juga memberikan apresiasi kepada Bupati Karawang, karena telah memberikan kemudahan-kemudahan dan juga ada pajak bantuan 0% luar biasa khususnya bagi orang-orang yang sangat membutuhkan, khususnya petani.

Ditempat yang sama, Dandim 0604/Karawang Letkol Kav Makhdum Habiburrahman mengatakan, panen raya padi di demplot ketahanan pangan Kodim 0604/Karawang saat ini kurang bagus karena memang kurang air dan dari konstruksi tanah, sementara dari para petani sudah menyatakan cukup puas yang lahan dipertengahan itu cukup baik.

Hanya dalam perkembangannya tanaman kena hama keong itu yang belum terantisipasi kemudian cuaca, sehingga di tengah keterbatasan, Insyaallah bisa hasil panennya seperti maksimal 6 ton, nah ini akan kita buktikan ini challenge (tantangan) juga dari KPN, Saut Aminah dari Yayasan Kemandirian Pangan Nusantara, dengan Bulog juga,” kata Dandim.

Dijelaskan Dandim, tanaman padi di demplot karena terkendala adanya hama keong jadi dilakukan tambal sulam.Namun untuk yang kedua setelah kita belajar dari yang pertama hasilnya akan  baik  dengan tujuan adanya tanaman padi organik karawang ini bisa dipopulerkan.

“Kedepan tentunya harapan kita ke bupati bahwa kita ingin punya beras Karawang, beras organik di Indonesia tidak cukup populer karena memang tidak dipopulerkan, padahal beras organik itu sehat untuk generasi kita ke depannya,” tutupnya.

Redaksi