Deklarasi Pendidikan Inklusif, Cianjur Dapat Dukungan dari Stakeholder

beritatandas.id, CIANJUR – Sebagai salah satu bentuk keseriusan dalam medukung terwujudnya Pendidikan Inklusif, Pemda Cianjur bersama dengan berbagai Stakeholder, beberapa waktu yang lalu menyatakan sikap dan dukungannya terhadap keberhasilan pendidikan di daerah ini.

Pendidikan Inklusif tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak (termasuk anak berkebutuhan khusus) untuk mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya, termasuk membantu dalam percepatan program wajib belajar pendidikan dasar.

Menurut, Ketua umum Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia( IGPKHi) pada hari ini, (17/9/2020) telah di Deklarasikan pendidikan Inklusif di daerah yang terkenal dengan sebutan kota Santri ini.

“Alhamdulillah, akhirnya setelah melakukan negosiasi dan audiensi dengan berbagai pihak, Kabupaten Cianjur di Jawa barat, sebagai salah satu daerah yang ikut dalam mendukung program ini,” ujar Agus Mulyawan selaku Ketua umum Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia ketika di hubungi oleh kepada berita tandas.id, melalui aplikasi WhatsApp messenger-nya

Masih menurut Agus, Kini pendidikan Inklusif tersebut terukir di Kabupaten ini, melalui deklarasi yang di bacakan oleh dirinya di pendopo Cianjur, di saksikan oleh penjabat Bupati H. Herman Suherman, dan di hadiri pula oleh Sekertaris Dinas pendidikan Cianjur, Dr. H. Aep Saepurohman, M.Pd beserta Kabid di Disdik Cianjur, dan di hadapan para Camat, dan Kades dan kepala sekolah SD SMP SMA sederajat, termasuk perwakilan guru Inklusif, di wilayah Cianjur. Setelah selesai deklarasi, kemudian terbitlah Perbup Cianjur No. 50 Tahun 2020.

“Jadi tidak ada istilah atau kata terlambat, kita harus mulai berbuat dan memulai bangkit untuk meningkatkan angka Partisipasi kasar dan angka partisipasi murni demi Disabilitas Kabupaten Cianjur,” sebut Ketum IGPKHi

Deklarasi ini untuk penegasan bahwa semua sekolah di semua satuan dan jenjang pendidikan wajib menerima keputusan ini untuk di mulainya kebangkitan serta peningkatkan angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni demi disabilitas, pungkasnya.

 

Reporter: Yusup Bachtiar