beritatandas.id, SUBANG – Sebanyak 12 Ribu Pelanggan Air Bersih PDAM Kabupaten Subang sempat mengalami kesulitan air bersih selama 1 minggu lebih. Keruhnya air berwarna coklat dan berpasir halus tersebut diduga akibat dampak adanya aktifitas Galian C di kecamatan Cijambe yang tidak melihat Struktur tanah, yang zona tanah tersebut adalah lokasi tempat serapan air bersih untuk PDAM Tirta Rangga Subang
“Kita sudah koordinasi dengan pihak galian C untuk berhati-hati, karena dibawah lokasi tambang batu tersebut ada serapan air PDAM untuk komsumsi minum masyarakat Subang,” Kata Villy Villian PDAM Kabag Teknis dan Pengendalian Air PDAM cabang Cijambe, Subang
Dielaskan oleh Villa, bahwa Lokasi Cijambe adalah lokasi yang memiliki struktur tanah yang didalamnya memiliki banyak batu-batuan.
“Ketika Hujan deras datang dan dengan volume debit air yang cukup tinggi, disitulah tingkat pencemaran akan terjadi, dan kotornya air berwarna coklat dan berpasir akibat dari pengikisan tanah oleh alat berat yang mengeruk batu
” Dari pengikisan, dan sisa tanah merah pengerukan batu ditambah air hujan, maka campuran air dan tanah merah bekas galian tambang batu tersebut menyerap kebawah disela batu-batu, dan masuk kesaluran pipa air,” Kata Villy.
Dari dampak lingkungan tersebut, dipastikan 12 ribu pelanggan Air bersih PDAM di 4 Kecamatan yaitu, Cijambe, Kota Subang, Cibogo, Pagaden akan terulang mengalami mengalami krisis air bersih.
Ditelusuri lokasi tersebut, ternyata Iyan penjaga Galian tambang batu mengaku bahwa lokasi tersebut dikuasai oleh warga yang tinggal di Cilacap dan dan Jakarta, “Ya, lokasi tambang ini yang punya orang Cilacap ada juga dari Jakarta,” Kata Iya Penjaga Galian tambang batu Sindangparay, Kecamatan Cijambe
Dikonfirmasi mengenai apakah sudah ada ijin galian tambang batu diwilayah Sindangparay, Desa Cijambe.
Dirut PDAM Tirta Rangga Subang Suryana masih kesulitan mencari status tambang tersebut dikarenakan saat ini semua aktiftas galian tambang sudah dikuasai oleh Pemprov Jabar tersebut
“Di Subang tidak memiliki dinas pertambangan, maka disinilah permasalahannya, kalau saya melihat galian tambang batu disana, rata-rata tidak ada ijinnya,” Kata Suryana. (Harun Hasyim)
Leave a Reply