beritatandas.id, BANDUNG – Fraksi PKB DPRD Jawa Barat mendorong agar Pemprov Jabar segera merealisasikan pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah/TPPAS Legoknangka di Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, dan TPPA Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.
Anggota F-PKB DPRD Jabar, Asep Syamsudin mengungkapkan, masalah sampah menjadi PR bagi Pemerintah Jawa Barat.
“Soal TPPA yang mengolah sampah ini belum jelas arah realisasinya. Jadi, kami mendorong teman-teman di Komisi IV, agar segera mendorong Pemprov untuk menuntaskan masalah sampah ini secara bersama-sama. Sehingga Pemprov Jabar dapat segera merealisasikan pengoperasian dua TPPA tersebut,” kata Asep kepada wartawan di Bandung, Selasa (9/3/21).
Asep menambahkan, bahwa program ini masuk dalam perubahan RPJMD 2018 – 2023 yang baru saja diparipurnakan.
“RPJMD perubahan 2018 – 2023 secara teknis akan menjadi acuan APBD 2022 – 2023, yang mana program penuntasan masalah sampah ini masuk, sebagai tindak lanjut dari dibangunnya dua TPPA,” jelasnya.
Asep berharap dengan dioperasikannya kedua TPA ini, maka masalah klasik sampah yang sering terjadi di masyarakat tak terjadi lagi.
“Kenapa ada banjir setiap tahun, salah satu penyebab utamanya karena persoalan manajemen sampah belum beres,” beber Asep.
“InsyaAllah kami akan proaktif, agar masalah sampah ini ada solusi konkritnya. Insyaallah kami di komisi IV DPRD jabar akan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan untuk bisa menuntaskan ini,” jelasnya.
Diakui Asep, sampai hari ini skema soal bagaimana pengoperasian sampah di dua TPPAS belum tuntas.
“Masih ada pembahasan apakah harus ada investor dengan skema KPBU, bantuan APBN atau digarap langsung oleh Pemprov Jabar melalui BUMD atau BLUD baru,” kata Asep
Dalam RPJMD, DPRD Jabar memasukan tiga TPA, yang menjadi solusi dalam menangani sampah.
“Bandung ada Legoknangka, Bogor ada Luhut Nambo, dan Cirebon Raya baru tahap persiapan pembangunan bagi TPPAS yang baru,” sebutnya.
Komisi IV DPRD Jabar berharap, bahwa akhir 2021 setidaknya TPPAS Legoknangka atau Lulut Nambo terdahulu bisa beroperasi.
“Akhir tahun ini minimal sudah bisa beroperasi dulu, agar mengurangi beban pembuangan sampah saat ini, ” pungkasnya.
Redaksi