KARAWANG, beritatandas.id – Jelang berbuka puasa Gusdurian Kabupaten Karawang mengadakan diskusi tentang bahaya Politik Identitas dalam demokrasi,di selenggarakan di Dewa Sena cafe, jalan panatayuda Karawang barat, Rabu (12/04/2023) sore.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil X dari Fraksi Golkar Hj. Sri Rahayu Agustina. SH mengatakan, “Acara ini di prakarsai oleh satu kelompok Agustrial bagaimana ajaran -ajaran Gusdur ini menjadi suritauladan bagi kita yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang artinya dulu Tionghoa ini ada Gong xi fai cai tidak dibolehkan, sekarang dibolehkan yang artinya kan negara ini sudah jauh lebih maju ketika beliau hadir menjadi seorang pemimpin itu yang pertama, “katanya.
Selanjutnya Sri menambahkan, “Keduanya politik identik ini adalah lebih kepada ras, suku, agama yang memang hari ini adalah momen nya ketika kita akan mengadakan pemilu di tahun 2024, momen ini diambil ketika memang ini terjadi di pemilihan di 2019 kemarin bagaimana Pilkada di Jakarta, di DKI Jakarta itu menjadi barometer begitu pun ketika di Pemilu pemilihan presiden ini diambil temanya bagaimana mengamankan politik identitas tidak menjadi politik identitas ini sah-sah saja,”ujarnya.
Lebih lanjut. “Tapi tidak terpecah belah satu sama lain yang tadi terkait ras, agama yang paling kokoh adalah agama ras, suku, dan bangsa padahal di dalam undang -undang itu sah-sah saja siapa pun yang penting warga Indonesia begitu kan. Apalagi di 2024 lebih politiknya lebih kencang ketika baru selesai di Pileg dan Pilpres, kita akan menghadapi Pilkada menghadapi Pilgub cukup luar biasa maka tema ini bagus sekali diadakan.”
“Karena yang namanya politik identitas buat saya sah-sah saja ,akan tetapi bagaimana kita ini sebagai politisi memahami apa yang diinginkan oleh masyarakat, dan bisa meredakan apa pun isu-isu yang menjadi calon yang kita usung itu yang paling terpenting ,jadi kita tidak boleh terbawa emosi, terbawa arus kita kembalikan lagi kita ini negara idiolog nya Pancasila sila pertama sudah jelas ketuhanan yang maha esa bagai mana kita beda – beda agama tetapi kita tetap satu,” jelasnya.
“Bagaimana Sila yang ke Empat Musawarah untuk mencapai mufakat ketika tadi kita berbeda kenapa kita tidak hari ini mengadakan diskusi terbuka bagaimana calon kita buka ke publik masing -masing partai politik untuk membuka calonnya masing -masing itu akan lebih indah dan tadi yang namanya terpecah belah ini tidak akan terjadi dan mudah -mudahan pengalaman di 2019 ini kecil kemungkinan terjadi di 2024,”tandesnya.
“Harapannya saya pemilu walaupun hari ini putus nya belum final di MK terbuka, tertutup,tertunda yang penting saya tidak terlena yang artinya terbuka ya tertutup Insya Allah tertunda itu kan sekenario allah yang lebih indah,”pungkasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Karawang Pipik Ismail, S,Sos,MM mengatakan, “Acara yang digagas rutinitas oleh Gusdurian Karawang, Gusdurian salah satu organisasi luar biasa saya selalu suport kegiatan mereka, “ujar Pipik.
“Selanjutnya Pipik menambahkan, kegiatan ini bagus buat bangsa, karena mereka konsen masalah di kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa. yang dihadiri Sri Rahayu Agustina SH dari anggota Provinsi Jawa Barat dan Habib Syarif Razi Alaydrus pemerhati politik alumni Syria.
Harapannya terus diskusi – diskusi harus menjadi bagian dari keanekaragaman Karawang, banyak hal yang diskusikan supaya sekaligus komunikasi hal yang baik kenapa tidak,”pungkasnya.
( Lx )
Leave a Reply