Hadiri Rapat paripurna Milangkala Ke-75 Kab. Subang, Kang Emil ; Subang Boleh Banyak Pabriknya, Tetapi Pertanian Harus Dipertahankan

SUBANG, beritatandas.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam rangka memperingati Milangkala ke-75 Kabupaten Subang, menghadiri Rapat Paripurna Istimewa di ruang rapat DPRD Subang, Rabu (5/4/23).

Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Kab. Subang Narca Sukanda yang didampingi wakil Ketua I, II dan III DPRD Kab. Subang, dan agenda rapat diawali dengan pembacaan uraian singkat sejarah Oleh Qirey Mustakila Ridwan dan Bobi Maulana.

Turut hadir dalam agenda tersebut Para Mantan Bupati Subang Para Mantan Ketua DPRD Jajaran Forkopimda Kabupaten Subang, Para Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Para Kepala Perangkat Daerah, Para Camat, Para Tokoh Masyarakat, Sesepuh Dan Pinisepuh Kabupaten Subang, Organisasi Pemuda Dan Wanita, Pimpinan Lembaga Tingkat Kabupaten Subang, Insan Pers/Lsm Serta undangan lainya.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang biasa dipanggil Kang Emil, menyampaikan bahwa terkait pembangunan yang ada di provinsi Jawa Barat salah satunya Pertanian Subang harus dipertahankan, karena Subang boleh banyak pabriknya tapi tetap swasembada pangannya nomor satu

Kang Emil juga menjelaskan terkait tantangan dunia yang dinamis sehingga menuntut kita untuk mampu beradaptasi menyesuaikan kapasitas.

“Pertama, Dunia sedang begejolak dengan era disrupsi, karena tidak bisa dilawan Namaun kita harus beradaptasi” tegas Kang Emil.

Selain itu Kang Mmil juga menjelaskan tantangan dunia yang kedua berkaitan dengan geopolitik, tentu akan memiliki implikasi besar terhadap negara kita, dari perang rusia-ukraina hingga Krisis energi di Eropa, yang berpengaruh tehadap daya beli Eropa turun yang berimplikasi menurun.

“Maka dari itu kita harus Berdiri di kaki sendiri – Jawa barat gemah Ripah repeh rapih” ungkapnya

Kendati demikian selanjutnya diakhir sambutannya, Kang Emil juga tak lupa menjelaskan bahwa kondisi ekonomi kita sudah normal, tentu berpengaruh juga terhadap laju pertumbuhan ekonomi jawa barat yang kemudian menjadi tertinggi di pulau Jawa.

“Kita harus menjaga Produktivitas, kondusivitas dan infrastruktur juga harus dipertahankan dengan baik dalam menyambut investor, agar lebih tertarik,”pungkasnya

Deny