Hari Guru, Wakil DPRD Jabar Oleh Soleh : Terima Kasih Guru

beritatandas.id,BANDUNG – Tanggapi hari Guru Nasional Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat H.Oleh Soleh katakan bahwa maju tidaknya sebuah bangsa dimulai dari guru, untuknya menghadapi tantangan Era.4.0 pihaknya berpesan agar guru memiliki paradigma milenial.

Tidak hanya itu, Oleh-Soleh juga mengapresiasi dan rasa terima kasih di hari guru ini terhadap jasa-jasa pengabdian para Guru pihaknya juga meminta pemerintah bisa memperhatikan kesejahteraan terkhusus bagi guru honorer.

“Kemajuan sebuah bangsa dan negara kuncinya ada di Guru , SDM unggul menuju Indonesia maju, salah satu pilarnya adalah guru, untuknya kesejahteraan guru itu pokok, khususnya untuk para guru honorer,” ujarnya, Senin (25/11).

Sebab tutur Oleh yang merupakan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Guru bukan hanya soal memberi pelajaran, tapi guru sumber spirit bagi muridnya.

Selain itu juga penting menekankan pengembangan skill bagi para siswa. Untuk itu, ia mengimbau para guru terus membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Tanpa skill masa depan, manusia bisa di-grounded. Itulah kenapa reskilling menjadi kritis dan penting saat ini. Sebab, dua tahun yang akan datang penggunaan mesin sudah 42 persen. Tahun 2025 penggunaan mesin sudah 52 persen,” paparnya.

Selain itu, Oleh juga berpesan kepada para guru agar memiliki paradigma milenial. Bagi Oleh, ada dua hal yang perlu untuk disikapi guru.

Pertama yakni globalisasi, hal ini membuat manusia merasa seolah tanpa batas. Hal ini pun berbanding lurus dengan kaburnya batas nilai dan budaya. Menurut Oleh, tak hanya membawa paham yang bertolak belakang dengan nilai ke-Indonesiaan, juga bisa bertolak pada pemahaman agama.

“Bila tidak diwaspadai, itu semua akan merusak tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang kita anut,” paparnya.

Kedua, majunya arus teknologi atau era 4.O. hal ini ditandai dengan munculnya berbagai inovasi perangkat yang berbasis artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Terlihat dari anak didik masa kini yang tak bisa dilepaskan dari perangkat digital virtual dari hidupnya.

Untuknya, tambah Oleh fenomena ini, menjadi tantangan nyata bagi dunia pendidikan, guru mau tidak mau dituntut lebih untuk bisa memperhatikan itu dan penguatan yang lebih pentingnya adalah penguatan pendidikan agama.

“Guru harus dapat meneguhkan posisi anak didik agar tetap berada dalam jatidiri bangsa Indonesia yang relijius dan agamis,” imbuhnya.

Memang jika dilihat dari dunia pendidikan, era ini memiliki dampak positif. Tetapi hal ini juga bisa menyebabkan dehumanisasi atau ketercerabutan sisi kemanusiaan dari diri bangsa.

“Di hari guru ini saya berpesan agar para pendidik tak lupa memperkenalkan ilmu agama kepada muridnya agar dapat memilah dampak positif dan negatif dari tantangan globalisasi dan era kecepatan teknologi, begitupun dengan negara berkewajiban untuk memperbaiki manajemen pendidik.” pungkasnya.

Redaksi