beritatandas.id, SUBANG – Sekelompok pemuda di Kampung Sukamulya, Desa Cidadap, Kecamatan Pagaden Barat, Subang melakukan aski penyemprotan disinfektan di setiap sudut kampungnya. Aksi tersebut didasari oleh stigma negatif warga lain terhadap warga Kampung Sukamulya yang dicap sebagai penyebar wabah Covid-19.
Seperti dikatakan tokoh pemuda Sukamulya Muhammad Sahlim, awal muncul ide penyemprotan disinfektan disetiap sudut kampung tersebut karena merasa risih terhadap penilaian warga kampung lain kepada warga kampung Sukamulya.
“Jadi awal nya memang ada dua orang warga kampung kami yang positif, memqng itu fakta, tapi mereka sudah melakukan isolasi mandiri dan sudah sembuh,” kata Sahlim, di sela kegiatan penyemprotan, Senin (25/1/2021).
Sahlim menuturkan, semenjak ada warga kampungnya yang positif Covid-19, warga kampung lain kerap kali memberikan stigma negatif terhadap warga Kampung Sukamulya.
“Pedagang keliling saja sampai tak boleh kesini karena terpengaruh provokasi warga kampung lain,” tambahnya.
Tak ingin stigma negatif terhadap kampungnya berkepanjangan, Sahlim yang juga merupakan anggota Karang Taruna Kabupaten Subang lantas berpikir untuk melakukan penyemprotan di setiap sudut kampung tersebut.
“Saya sebenarnya tidak masalah dengan itu, tapi warga lain tidak harus mendiskriminasi warga kami karena dianggap penyebar virus,” ujar Sahlim.
Sahlim juga menyatakan jika Covid-19 bukanlah aib.
“Yang terpapar Covid-19 itu tetap warga kita, saudara kita, tidak usah lah kita mengucilkan-nya. Justru hal itu harus jadi pelajaran agar kita lebih taat protokol kesehatan,” tutupnya.
Reporter : Irvan
Leave a Reply