Ini Tanggapan Dewan Johan Soal Oknum Guru Pukul Muridnya

beritatandas.id, BANDUNG – Kasus pemukulan yang dilakukan seorang oknum guru terhadap muridnya di SMA 12 Kota Bekasi memancing reaksi jajaran lembaga legislatif.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Johan J. Jowahri mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera melakukan pembinaan mental dan moral terhadap semua tenaga pendidik di Provinsi Jawa Barat. Bahkan bukan hanya guru, pembinaan tersebut harus diterapkan terhadap semua SDM yang terlibat di dalam lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta.

“Disdik Jabar harus segera mengintensifkan pembinaan jabatan, tidak hanya kepada kepala sekolah, tetapi terhadap semua jabatan yang ada di sekolah, SDM-nya harus dibina,” tegas Johan, Selasa (17/02/2020).

Fokus pada kasus pemukulan terhadap dua orang siswa SMA tersebut, ia menilai bahwa oknum guru yang melakukan pemukulan benar-benar telah melenceng dari sistem pendidikan di Indonesia.

“Oknum guru tersebut telah keluar dari SOP (prosedur standard) pembinaan siswa model pendidikan karakter,” tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Sebagai antisipasi ke depan, lanjut dia, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang menaungi sekolah tingkat atas, harus serius menjalankan arahan tersebut yaitu pembinaan SDM pendidikan.

“Ini supaya tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus pemukulan itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Tindak kekerasan itu tepatnya terjadi di SMA 12 Bekasi, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi.

Kasus kekerasan itu diakui oleh Wakil Kepala Bidang Humas SMA Negeri 12 Bekasi, Irnatiqoh. Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi di lapangan upacara sekolah pada Selasa (11/2). Kejadian itu dipicu oleh terlambatnya ratusan siswa ke sekolah.

Terlambatnya para siswa karena ditutupnya akses masuk dari tempat parkir yang terletak di belakang sekolah menuju ke dalam sekolah, sehingga para siswa harus jalan kaki berputar ke pintu gerbang depan.

Ironisnya, oknum guru berinisial I itu kemudian mengarahkan para siswa untuk berkumpul di lapangan upacara sekolah, lalu terjadilah tindak pemukulan terhadap beberapa siswa.

“2 orang (yang dipukul). Kelas 12, (berinisial) R. Satunya lagi A,” ujarnya.

Redaksi