Jadi Jawaban Kendala Vaksinasi di Indonesia, PKB : Akselerasi Vaksinasi Harga Mati

beritatandas.id, Bandung – Dalam mempercepat terbentuknya herd immumity atau kekebalan kelompok dari penyebaran Covid-19 pemerintah terus menggencarkan vaksinasi.

Kementerian Kesehatan melaporakan per Rabu, 14 Juli 2021 pukul 18.00 baru 39.278.153 orang mendapat vaksinasi dosis satu, sedangkan untuk dosis dua baru 15.685.534 orang.

Jumlah tersebut masih jauh dari 208 juta penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dari angka tersebut tercatat 18,85 persen yang menerima suntikan vaksin pertama, sedangkan untuk dosis kedua baru mencapai 7,53 persen.

Atas hal ini Anggota DPRD Jawa Barat Asep Syamsudin mengungkapkan ada tiga kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tanah air.

“Pertama ketersediaan vaksin yg belum mencukupi, kedua tenaga kesehatan (nakes) yang minim kuantitatif dan kualitatif, terakhir yang ketiga kesadaran sasaran vaksin (masyarakat) yang belum merata di semua segmen,” kata Asep Syamsudin dalam keterangannya pada Kamis, 15 Juli 2021.

Politisi PKB tersebut menilai tiga kendala pelaksanaan vaksinasi di Indonesia tersebut sudah terjawab dalam Pekan Vaksinasi di Kabupaten Bandung pada, Rabu, 14 Juli 2021 kemarin.

Pekan Vaksinasi ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhamin Iskandar atau Gus Muhaimin, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsul Rizal.

Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin telah mendorong Bio Farma agar produksi vaksin ditingkatkan sehingga tercapai kebutuhan 80 persen dari jumlah penduduk.

“Karena itu Pemerintah Pusat bertanggungjawab mendistribusikannya ke daerah dengan cepat, merata, dan berkeadilan, termasuk ke Kabupaten Bandung,” kata Gus Muhaimin.

Statemen Gus Muhamin ini, disampaikan Asep Syamsudin merupakan jawaban atas kendala vaksinasi pertama yakni mengenai ketersediaan vaksin yg belum mencukupi.

Jawaban untuk persoalan yang kedua mengenai minimnya tenaga nakes menurut Asep telah di jawab Bupati Bandung Dadang Supriatna

Dimana untuk menjawab kekurangan tenaga kesehatan untuk vaksinasi, Pemkab Bandung mulai Rabu, 14 Juli 2021 kemarin telah melakukan rekruitmen nakes sekurang-kurangnya 800 orang terdiri dari dokter, bidan, perawat, dan tenaga IT-nya.

Ketiga mengenai kesadaran sasaran vaksin (masyarakat) yang belum merata menurut Asep telah di Jawab Oleh Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsul Rizal.

Dikatakan Asep, Cucun telah menyampaikan motivasi bahwa Ibadah tidak selamanya mahdhoh tapi ada goir mahdhoh.

Ibadah bukan hanya spiritual tapi ada ibadah sosial. Mari bahu membahu mensukseskan vaksinasi sebagai ibadah sosial.

Yakinlah bahwa covid adalah taqdir mukhtar artinya taqdir yg bisa kita rubah biidznillah.
Dengan kesadaran, pemahaman yang benar, dan aksi nyata semua pihak secara bersama-sama kita bisa lepas dari pandemi covid 19 ini.

Dengan demikian Asep Syamsudin menyampaikan bahwa jawaban tiga kendala vaksinasi yang disampaikan oleh Gus Muhaimin, Dadang Supriatna, dan Cucun Syamsul Rizal diatas merupakan solusi untuk percepatan vaksinasi di Indonesia.

“Solusi diatas harus jadi dorongan semua pihak dalam soal vaksinasi hingga herd immunity ini tercapai,” katanya.

Terakhir, Asep menyebut dalam melawan Covid-19 dengan vaksinasi jadi salah satu kunci utama keberhasilan pemerintah dalam mengakhiri pandemi ini.

“Akselerasi vaksinasi Covid-19 adalah harga mati tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena itu butuh dukungan semua pihak,” pungkasnya.

 

Redaksi