beritatandas.id, Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mengapresiasi gerakan untuk mencetak wiraswasta muda di perguruan tinggi.
Salah satu gerakan tersebut adalah kompetisi Berikanpreneur: Start up Activation, yaitu sebuah kompetisi dan inkubasi bisnis mahasiswa tingkat nasional yang bertujuan mencetak 1.000 wiraswasta muda melalui inovasi penciptaan produk-produk pangan lokal unggulan bergizi.
Wikan mengatakan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sejalan dengan gerakan untuk mencetak wiraswasta muda dari kampus.
“Merdeka Belajar juga sudah memberikan satu kemampuan anak boleh fokus di luar kampus, satu menunya adalah kewirausahaan,” ujar Dirjen Diksi, dalam diskusi daring dengan tajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, Selasa (2/11/2021).
Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih pengembangan karir di masa depan.
“Kalau kita melihat gebrakan Merdeka Belajar, bisa memilih apapun yang mereka inginkan, tapi be the best. Memerdekaan sesuai minat mereka,” kata Wikan menambahkan.
Dalam Merdeka Belajar, evaluasi pendidikan tidak hanya melihat sisi kognitif saja, namun juga kemampuan yang lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Keperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Siti Azizah mengatakan jumlah wirausaha di Indonesia masih kecil, jadi diperlukan kerja keras untuk meningkatkannya.
“Kalau kita bicara tetang wirausaha pada hari ini, secara persentase memang sangat kecil, baru di level 3,47% dan kita sedang meningkatkan dengan berbagai kegiatan program untuk mencai 3,95% di akhir 2024,” kata Siti Azizah.
Dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal, padahal Indonesia memiliki potensi yang besar.
“Singapura sudah 8,7% sementara Malaysia dan Thailand di atas 4.5%. Kalau negra maju di atas 12%. Memang inilah indikator negara maju, di mana kewirausahaannya sangat tinggi,” ujar Deputi Bidang Kewirausahaan.
Indonesia terus berbenah untuk meningkatkan angka kewirausahaan tersebut. Perguruan tinggi dipandang memiliki peran strategis untuk mendorong tumbuhnya wirausahawan muda.
“Tahun ini, kita sudah menjalin kerja sama dengan 11 lembaga inkubator perguruan tinggi yang memang sudah terpilih melalui proses seleksi. Pada dasarnya diharapkan perguruan tinggi menjadi mitra kita untuk meningkatkan jiwa kewirausahawan mahasiswa,” kata Siti.
Yogie Arry, pendiri Berikan Protein Initiative mengatakan Kompetisi Berikanpreneur 2021 dibuka dengan pendaftaran Idea Concept Paper (ICP) tanggal 1 Oktober hingga 11 November 2021.
Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan sosialisasi program Berikanpreneur yang telah diadakan di lebih dari 27 perguruan tinggi. Dari seluruh pendaftar akan diambil 3 tim terbaik untuk memenangkan total pendanaan sebesar 250 juta Rupiah. Pemenang juga akan mendapatkan kesempatan melakukan presentasi di hadapan para investor.
Kegiatan diskusi daring pada hari ini merupakan salah satu rangkaian Berikanpreneur 2021 yang memiliki tujuan untuk mempertemukan berbagai perwakilan pemerintah di tingkat kementerian yang dihadiri oleh lebih dari 27 rektor dan jajaran pimpinan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Hal-hal yang dibahas dalam diskusi daring ini tentang pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dan kemandirian Indonesia di masa depan serta untuk mendorong perguruan tinggi agar menghimbau mahasiswa untuk menekuni kewirausahaan. ***
Redaksi
Leave a Reply