Kepala Dinas SDM Purwakarta Sidak Sekolah di Perbatasan Purwakarta, Begini Jadinya

beritatandas.id, PURWAKARTA – Guna memastikan para guru sebagai tenaga pengajar yang diberikan gaji oleh negara telah dengan kesungguhan mengabdi dan menjalankan tanggungjawabnya dengan baik Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna melakukan kunjungan kembali.

Kali ini kunjungan dilakukan ke Sekolah Dasar Negri (SDN) 3 Sukamukti, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (2/2/2021) kemarin.

Sekedar untuk diketahui, SDN 3 Sukamukti ini, desa terluar di Kecamatan Maniis ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.

Jaraknya lebih dari 10 kilometer menuju pusat Kecamatan dengan rute jalan yang menantang dan lebih banyak melewati hutan.

Dalam kunjungannya, Asep Supriatna bertemu dengan para pelajar di wilayah tersebut.

Asep pun meminta keterangan dari tiga orang siswa berbeda kelas yang ditemui di rumahnya masing-masing.

Tak disangka, tiga siswa yang ditemui di tempat berbeda itu, dua di antaranya kompak menjawab jika selama ini proses belajar mengajar, baik metode daring via online maupun Guru Nguriling atau Gurling, sama sekali tidak dilakukan oleh guru kelasnya.

“Nya, paling dipasihan tugas wungkul pa. Tugas di buku weh, diajar di bumi. Teuaya guru. Kadang ku mamah diajarna. (Ya, cuma diberi tugas aja pak. Tugas di buku, belajar di rumah, tidak ada guru ke rumah. Diajarkannya sama mamah),” beber salah satu siswa kelas dua yang diamini siswa kelas empat saat berbincang dengan Asep Supriatna.

Tetapi penjelasan berbeda disampaikan oleh salah satu siswi kelas enam. Menurut siswi ini, guru kelasnya malah sangat aktif mengajar baik online maupun gurling.

Pasca kunjungan tersebut, Kepala BKPSDM Kabupaten Purwakarta bakal memanggil Kepala SDN 3 Sukamukti, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.

Pemanggilan terkait persoalan jam kerja. pasalnya tiga dari total lima guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) di sekolah itu kedapatan bolos saat jam kerja.

Dijelaskan Asep, Saat kunjungan itu dirinya hanya mendapati dua orang guru ASN yang sedang piket mengajar. Padahal jam kerja mengajar harusnya masih berlangsung.

“Salah satu guru, Iip Syarif Hidayat mengaku mendapat informasi jika rekan kerjanya ada keperluan masing-masing dan Guru kelas IV di sekolah itu, sedang mengikuti rapat di Korwil Maniis,” cerita Asep, saat ditemui disela-sela kegiatanya, pada Rabu (3/2/2021).

Sementara, Asep menambahkan, dari keterangan guru tersebut, kepala sekolahnya sedang sakit dan satu guru yang berstatus masih CPNS asal Garut pulang kampung karena ada kerabatnya yang meninggal dunia.

“Hari ini kami mengundang pihak sekolah ke kantor BKPSDM. Kami ingin mendengar penjelasan pihak sekolah, sehingga informasi yang didapatkannya utuh. Untuk sanksi itu urusan belakangan. Kita ingin pastikan dulu keterangan dari pihak sekolah. Makanya hari kita panggil. Biar informasinya utuh, tidak satu pihak ya,” papar Asep.

Asep pun mengilustrasikan jika daerah terluar Purwakarta, secara umum memiliki hambatan yang sama. Selain masalah kepemilikan smartphone dan sinyal yang kurang kuat, juga hal klasik adalah kondisi geografis rumah peserta didik dengan sekolah yang cukup jauh.

 

 

 

 

Redakasi