beritatandas.id, KARAWANG – Dalam kegiatan orasi budaya di Karawang, Jumat 13 November 2020, Ketua Komisi II DPRD Jabar, Rahmat Hidayat Djati menyinggung sekilas mengenai sejarah Karawang yang hingga saat ini dikenal sebagai lumbung pangan.
Seperti diketahui, Kabupaten Karawang yang berada di kawasan uatara Jawa Barat, merupakan daerah penghasil padi terbanyak. Bahkan produksi pangan yang mayoritas berupa padi itu menjadi penopang kebutuhan pangan terutama untuk DKI Jakarta selain untuk Jawa Barat sendiri.
Namun, rupanya banyak orang yang belum mengetahui awal mula Karawang menjadi penghasil pangan terbesar tersebut.
Menurut, Rahmat Djati yang juga berasal dari daerah Karawang, hal itu tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa ketika melawan penjajah sekitar tahun 1600-an silam. Ketika Mataram ingin mengamankan pelabuhan Sunda Kelapa, semua pasukannya ditempatkan di Karawang sebelum masuk ke Jakarta.
Selain penyiapan pasukan, kebutuhan losgistik pun dipersiapkan di Karawang. Untuk memenuhi kebutuhan logistik, maka dilakukanlah penanaman beragam komoditi pertanian, terutama padi sebagai bahan dasar kebutuhan pangan.
“Itulah kenapa kita mewarisi tradisi pertanian, bercocok tanam, lebih jauhnya swasembada pangan. Jadi awal mula rtradisi bercocok tanam itu tidak hanya sekedar untuk makan minum orang sini, tetapi untuk memeprluas kesiapan demi logistik perang,” terang Rahmat Djati.
“Maka tidak heran jika Karawang disebut sebagai penyangga sejarah bangsa,” sambung Rahmat.
Redaksi
Leave a Reply