Nasib Petani Terancam, RHD Desak Presiden Hentikan Impor Beras

beritatandas.id, BANDUNG  – Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati atau yang akrab dipanggil Kang RHD meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera menghentikan kebijakan rencana impor beras.

Kang RHD mengatakan kebijakan impor beras itu tidak sesuai dengan keadaan saat ini dimana pemerintah masih memiliki stok beras ratusan ribu ton.

“Ya, masa cadangan beras di dalam negeri masih ratusan ribu ton. Lantas pemerintah mau mengimpor beras lagi. Bahkan, sebaiknya Pak Jokowi segera menghentikan kebijakan impor beras,” Kata Rahmat Hidayat Djati dalam keterangannya di Bandung (19/3/2021).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyampaikan hal ini sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dimana menurutnya kebijakan ini jelas tidak berpihak pada petani lokal.

“Penolakan rencana impor ini agar dapat memberikan ruang supaya harga produksi pertanian lokal menjadi lebih tinggi,” ungkap Kang RHD.

RHD yang juga Ketua markas daerah pemuda panca marga Jawa Barat ( Ketua MADA PPM Jabar) pun menjelaskan saat ini petani lokal khususnya di Jawa Barat sebentar lagi akan melakukan panen raya maka kebijakan impor itu secara langsung akan menggerus harga beras petani lokal.

“Sebab, saya yakin hasil panen para petani kita akan mampu memenuhi kebutuhan stok beras di tanah air. Ya, kita kebali ke swasembada beras lah. Insya Allah kita mampu kalau betul-betul dilaksanakan,” ujarnya.

Sebagai Wakil Rakyat, ia merasa prihatin dengan hal tersebut. Kedepannya ia meminta pemerintah dalam membuat kebijakan agar berpihak pada kesejahteraan rakyat terutama petani.

“Saya merasa prihatin, kedepan saya berharap dalam membuat kebijakan agar dapat mempertimbangkan kesejahteraan rakyat, khususnya para petani,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menilai rencana impor beras ini bertolak belakang dengan prediksi hasil panen raya. Karenanya dia meminta kepada Pemerintah agar menghentikan impor beras.

“Tentu ini yang sedang menjadi keprihatinan kita adalah panen yang banyak jangan memperbanyak impor,” kata Muhaimin Iskandar atau Gus AMI.

Maka dari itu, Gus AMI meminta Pemerintah agar memberi ruang bagi para petani lokal dan tidak perlu impor di saat produksi beras mencukupi.

Redaksi