Beritatandas.id
Indramayu,– Dinilai membahayakan dan dapat menggangu arus lalulintas saat puncak arus mudik Lebaran 2023, Petugas Kepolisian dari Polres Indramayu membubarkan para tukang sapu koin di Jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (19/4/2023).
Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar mengatakan, pihaknya telah menambah jumlah Petugas kepolisian di lokasi jembatan sewo untuk memberikan imbauan dan melakukan tindakan preventif kepada para penyapu koin tersebut.
“Tadi bisa kita lihat, begitu ada anggota kita yang datang untuk melakukan imbauan, mereka (tukang sapu koin) pada bubar. Tapi pada saat anggota kita berangkat untuk patroli ketempat lain mereka datang lagi,” kata Fahri Siregar, di lokasi Jembatan Sewo.
Karenanya, disampaikan Fahri, Polres Indramayu telah menempatkan personel yang bersifat statis (tetap) di lokasi Jembatan Sewo untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar kegiatan menyapu koin tidak dilakukan karena dapat membahayakan, baik yang menyapu koin itu sendiri ataupun pengendara yang melintas.
Tentunya, lanjut Fahri, kegiatan menyapu koin itu sangat beresiko dan dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan lalulintas.
“Oleh karena itu kami semua mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama saling memahami bahwa hal ini harus diupayakan agar kecelakaan lalulintas tidak terjadi,” ujar Kapolres Indramayu.
Diketahui, di Jembatan Sewo wilayah Kecamatan Sukra, tepatnya di perbatasan Indramayu dengan Subang terdapat puluhan warga berjejer menunggu pengendara motor yang memberi sedekah dengan cara melempar uang koin, lalu warga pun mengambilnya dengan cara disapu.
Biasanya pada momen arus mudik lebaran, warga penyapu koin di Jembatan Sewo itu jumlahnya mencapai ratusan bahkan hampir ribuan.
Meski aksi mengambil uang sedekah menggunakan sapu tersebut dapat membahayakan keselamatan, terutama saat arus mudik, namun sepertinya warga setempat serta pengendara yang sering melintas di jalur tersebut menganggap itu hal yang biasa dan susah untuk dihilangkan, karena sudah menjadi tradisi turun temurun.
Red
Leave a Reply