Terkait Limbah, PT Seyang di Cikopo Purwakarta Memanas

beritatandas.id, PURWAKARTA – Perseteruan terkait usaha limbah di PT Seyang Activewear di Kampung Cinta Karya Rt 013, Rw 005, Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta makin memanas, bahkan sempat terjadi adu fisik saat truk jenis fuso bermuatan limbah kain di hentikan Eman Sulaeman yang akrab disapa Sule pengusaha asal lingkungan Desa Cikopo, pada Jumat malam (2/10/2020) pukul 22:00 wib.

Menurut informasi yang berhasi dihimpun, kejadian tersebut berawal ada penarikan limbah jenis kain di PT Seyang, Eman Sulaeman warga Desa Cikopo yang akrab di sapa Sule, bergegas mendatangi PT Seyang yang tak jauh dari rumahnya, namun saat tiba di PT Seyang ternyata benar bahwa limbah kain yang biasa dia tarik sudah keluar menggunakan truk jenis fuso, tak urung Sule bersama beberapa warga lingkungan mengejar truk yang sudah bergerak pergi membawa muatan limbah kain yang akan di bawa ke tuannya, di perjalanan tepatnya di depan PT Sky Foam Desa Cikopo,  laju truk tersebut berhasil di susul Sule dan di hentikan, bahkan Sule berhasil menyuruh memutar balikan kendaraan tersebut untuk kembali ke PT Seyang. Namun selang beberapa lama, truk fuso tersebut kembali lagi, konon katanya truk di kawal puluhan orang dari ormas GRIB Cabang Kabupaten Karawang.

Menurut penuturan Sule, karena kalah banyak Sule tak kuasa menahan dan menghentikan truk tersebut, kurang lebih puluhan pengawal truk balik menghadang Sule hingga terjadi adu fisik, karena kalah banyak Sule tak bisa menahan, dan  truk pun berhasil melanjutkan perjalanannya dengan pengawalan ketat anggota GRIB.

“Saat diketahui truk fuso yang sudah bermuatan kain sudah keluar dari PT Seyang, saya kejar bersama beberapa warga, dan saya berhasil menyusul truk itu di depan PT Sky Foam, disitu saya hentikan truk tersebut maksudnya saya ingin mepertanyakan kenapa ini bisa keluar, sementara Jelas-jelas bahwa limbah kain PT Seyang atas rekomendasi pemerintah desa Cikopo saya yang selama ini mengelolanya,” tutur Sulaeman alias Sule kepada beritatandas.id pada Sabtu (3/10/2020)

Masih kata Sule, “Karena kalah banyak saya tak bisa menahan truk tersebut, walau sempat adu fisik dengan pengawal truk yang diketahui dari ormas GRIB Karawang pimpinan Agung, selain kalah jumlah saya juga mendapat todongan senjata sejenis pistol, dan kejadian pemukulan ini sudah saya laporkan ke kepolisian,” pungkasnya.

Terkait kejadian bentrok fisik saat proses perjalanan pengangkutan limbah kain  PT Seyang, Agung selaku ketua Ormas GRIB Karawang membenarkan adanya penghadangan oleh Sule, adapun keberadaanya di kejadian tersebut pihak Agung hanya semata – mata mengawal dalam rangka pengamanan saat proses penarikan limbah kain PT Seyang, adapun terkait penggunaan senjata pistol yang di katakan Sule, Agung membantah bahwa hal itu tidak benar.

“Keberadaan saya di PT Seyang hanya mengawal dalam pengamanan penarikan limbah, yang diminta oleh Nandar, kalau memang ada persoalan dengan PT Seyang silahkan urusan dengan Seyang,” ujar Agung selaku Ketua Ormas GRIB Cabang Kabupaten Karawang kepada media Beritatandas.id pada (3/10/2020)

Agung menambahkan, ” Baiknya Pa Sule itu bicara dengan saya, kan kita bukan siapa siapa sudah saling kenal sebagai teman, lagi pula limbah yang dikelola Pa Sule adalah limbah area, kalo limbah yang ditarik Nandar ini bukan limbah yang di kelola Pa Sule, saya juga gak enak lah, dan Pa Sule gak usah main seperti itu, dan sayapun akan melaporkan terkait pelemparan terhadap unit mobil anggota kami yang mengawal,” pungkasnya.

 

Redaksi