Tol Langit Dibuka, Produk Subang Bisa Mendunia

beritatandas.id, SUBANG – Kolaborasi Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan melalui Bumadesma Prakasa Galuh, SmartConnect dan Bakti Kominfo telah mengaktivasi jaringan internet di Desa Sukahurip, Desa Bantarsari, Desa Cikadu, Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe dan Desa Cimanggu Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ini membuka “Tol Langit” dalam pemasaran potensi desa.

Dikatakan Raja LAK Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati, Evi Silviadi SB keberadaan internet bisa menjadi dukungan dibuat “lapak-lapak” pemasaran komoditas di desa.

Untuk merealisasikannya telah dibangun komunikasi dengan berbagai pihak yang memiliki program yang sesuai. Misalnya dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang mempunyai program Program Ketahanan Pangan.

“Jika program Ketahanan pangan HKTI yang terintegrasi dengan desa digital Smart Jawara akan mampu menjawab semua persoalan yang selama ini dihadapi oleh petani,” ujarnya, Jum’at (31/7/2020) lalu.

Sejak awal tahun 2020 Galuh Pakuan sudah memberikan bantuan kepada masyarakat Galuh, berupa benih ikan gurame, dan patin, serta bibit tanaman buah-buahan, serta merambah ke hasil panen padi, dan membina diantaranya membina beberapa desa wisata.

Maka komunikasi dengan HKTI diperlukan untuk memberdayakannya melalui Desa Digital.

“Sebenarnya, Galuh Pakuan sendiri, sudah sejak dulu merintis desa kawasan terpadu berbasis digital, sudah banyak bantuan yang kami salurkan kepada warga, yang diharapkan, mampu menjadi salah satu desa atau kawasan lercontohan di Subang, dan Jawa Barat, bahkan Nasional,” tegas Evi.

“Apabika kerjasama ini berjalan, maka petani akan mampu mandiri. Bahkan, para petani bisa langsung menjual hasil panen, peternak, dan pengrajin di desa, bisa bersentuhan langsung dengan pasar, atau pembeli,” terangnya.

Pengurus HKTI Pusat Febriana Nasrul menyatakan, pihaknya siap memberikan ide, atau konsep kepada Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi SB, terkait pemetaan 5 desa, yang akan dijadikan kawasan ketahanan pangan.

Berangkat dari informasi tersebut kata Febriana, HKTI segera akan memetakan lahan-lahan di 5 desa tersebut, sekaligus memberikan konsep, yang vaktualnya nanti diimplementasikan.

“Seperti apa, yang tentunya disesuaikan antara program HKTI Pusat dengan potensi dari 5 desa tersebut,” ujarnya.

Terkait dengan program tersebut dikatakan dia, bahwa masyarakat Galuh Pakuan sangat mendukung, dan antusias, akan mengembangkan potensi ini. Tentunya HKTI Pusat, segera menindaklanjutinya dengan menuangkannya dalam suatu konsep kerja.

“Bisnis modelnya seperti apa, dan kita akan libatkan semua, dan di situ juga nanti akan menjadi suatu wilayah ketahanan pangan. Tetapi di situ juga menjadi suatu integrasi antara internet yang memadai, CCTV di setiap desa, mungkin ada iklan berjalan, yang menggambarkan bahwa di desa ini ada potensi apa,” imbuhnya.

Febriana menyebutkan, dalam konsepnya nanti akan ada informasi mengenai potensi desa.

“Komodi apa, berapa hasil panen, dan nanti para petaninya akan teredukasi dari sisi teknologi. Nanti juga akan dikolaborasikan dengan rekan-rekan untuk dibuatkan sebuah konsep. Kita akan segera petakan, dan implementasikan dilapangan,” jelasnya.

Reporter : Alam Rantjatan

FB : beritatandas.id
IG : beritatandas.id
Tiktok : beritatandas